Suasana di Geylang
TB News - Kalau Amsterdam punya Red Light District, Bangkok punya Patpong, maka Singapura
punya Geylang. Inilah kawasan 'khusus dewasa' yang ramai di malam hari.
Singapura rupanya punya wajah tersembunyi, selain dunia belanja.
Malam itu jam menunjukan pukul 22.00 waktu Singapura.
Udara malam terasa sejuk. Hujan sesaat membasahi permukaan aspal yang
panas saat detikTravel berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu.
Ternyata Singapura tak hanya punya wajah rapi, gemerlap dan dunia belanja. Singapura sebenarnya punya wajah lain yang sepertinya agak tersembunyi kecuali bagi penikmat hiburan malam. Demikianlah ketika sopir taksi mengantar kami ke sebuah jalan dimana kehidupan tetap ramai meski malam kian larut.
Kami turun di Lorong 18, di kawasan Geylang. Ya, ini adalah kawasan red light district di Singapura alias kawasan khusus dewasa. Bukannya mengajari, tapi faktanya memang tempat seperti ini memang ada. Menurut si sopir taksi, Lorong 18 adalah daerah prostitusi legal.
"Di jalan lain, kalau ada polisi mereka (perempuan) semua lari," kata si supir taksi.
Lorong 18 merupakan sebuah jalan yang hanya bisa dilalui 2 mobil. Sekitar belasan rumah bordil berjejer di sepanjang jalan ini. Panjang jalannya sekitar 300 meter.
Terlihat sekilas dari luar, para wanita penjaja seks itu berada dalam sebuah ruangan kaca seperti akuarium dengan pakaian-pakaian seksinya. Mereka bersenda gurau sambil menunggu konsumen yang datang. Sengaja kami tidak mengeluarkan kamera, karena rasanya kok seperti kurang aman kalau terlihat membawa kamera
Ternyata Singapura tak hanya punya wajah rapi, gemerlap dan dunia belanja. Singapura sebenarnya punya wajah lain yang sepertinya agak tersembunyi kecuali bagi penikmat hiburan malam. Demikianlah ketika sopir taksi mengantar kami ke sebuah jalan dimana kehidupan tetap ramai meski malam kian larut.
Kami turun di Lorong 18, di kawasan Geylang. Ya, ini adalah kawasan red light district di Singapura alias kawasan khusus dewasa. Bukannya mengajari, tapi faktanya memang tempat seperti ini memang ada. Menurut si sopir taksi, Lorong 18 adalah daerah prostitusi legal.
"Di jalan lain, kalau ada polisi mereka (perempuan) semua lari," kata si supir taksi.
Lorong 18 merupakan sebuah jalan yang hanya bisa dilalui 2 mobil. Sekitar belasan rumah bordil berjejer di sepanjang jalan ini. Panjang jalannya sekitar 300 meter.
Terlihat sekilas dari luar, para wanita penjaja seks itu berada dalam sebuah ruangan kaca seperti akuarium dengan pakaian-pakaian seksinya. Mereka bersenda gurau sambil menunggu konsumen yang datang. Sengaja kami tidak mengeluarkan kamera, karena rasanya kok seperti kurang aman kalau terlihat membawa kamera
0 komentar:
Posting Komentar