TB News — Empat orang mantan anggota Gereja
Advent Hari Ketujuh, Senin (7/10/2013), menjalani sidang di sebuah
pengadilan di Paris, Perancis, terkait tuduhan melakukan penyaliban
seorang perempuan berusia 19 tahun.
Para terdakwa, tiga pria dan
seorang perempuan, dituduh mengikat seorang remaja perempuan Kamerun di
kayu salib dan membiarkannya selama tujuh hari karena dianggap kerasukan
setan.
Keempat terdakwa, salah seorangnya adalah kekasih korban, didakwa melakukan penculikan, penyiksaan, dan barbarisme.
Saat polisi menemukan perempuan itu di kompleks perumahan Grigny, di pinggiran kota Paris, dia dalam kondisi kurus, dehidrasi, menderita shock, dan mengalami pemukulan.
Kekasih korban, Eric Deron, dituduh menjadi pendorong terjadinya kekerasan, dan menurut jaksa, pria ini memiliki delusi sebagai seorang nabi yang tengah menjalankan tugas tuhan.
Menurut pernyataan terdakwa, ritual pengusiran setan itu dilakukan setelah korban melompat ke arah Deron sambil menggumamkan kata-kata yang tidak bisa dipahami.
"Serangan" itu dipahami keempat terdakwa sebagai tanda bahwa remaja perempuan itu telah dirasuki setan.
Keempat terdakwa yang berdarah Karibia itu menolak mengakui bahwa mereka telah melakukan kekerasan terhadap korban dan mengatakan korban sudah menyetujui proses pengusiran setan itu.
"Bagi mereka, perempuan itu memang dirasuki setan. Itulah sebabnya mereka tidak mencari dokter. Anda memanggil jika seseorang sakit, saat seseorang kerasukan maka yang dilakukan adalah mengusir setan," kata pengacara para terdakwa, Jacques Bourdais.
Korban bernama Antoinette itu berkenalan dengan para terdakwa pada 2008, lewat komunitas Gereja Advent Hari Ketujuh, sebuah gereja Protestan yang berbasis di AS.
Di seluruh dunia gereja ini memiliki jutaan pengikut, tetapi di Perancis jumlah umat gereja ini hanya 13.000 orang saja.
Gereja Advent mengatakan, keempat terdakwa sudah dikeluarkan dari keanggotaan gereja setahun sebelum serangan itu terjadi pada 2011, dan menekankan gereja itu tidak mengakui adanya ritual pengusiran setan.
Keempat terdakwa, salah seorangnya adalah kekasih korban, didakwa melakukan penculikan, penyiksaan, dan barbarisme.
Saat polisi menemukan perempuan itu di kompleks perumahan Grigny, di pinggiran kota Paris, dia dalam kondisi kurus, dehidrasi, menderita shock, dan mengalami pemukulan.
Kekasih korban, Eric Deron, dituduh menjadi pendorong terjadinya kekerasan, dan menurut jaksa, pria ini memiliki delusi sebagai seorang nabi yang tengah menjalankan tugas tuhan.
Menurut pernyataan terdakwa, ritual pengusiran setan itu dilakukan setelah korban melompat ke arah Deron sambil menggumamkan kata-kata yang tidak bisa dipahami.
"Serangan" itu dipahami keempat terdakwa sebagai tanda bahwa remaja perempuan itu telah dirasuki setan.
Keempat terdakwa yang berdarah Karibia itu menolak mengakui bahwa mereka telah melakukan kekerasan terhadap korban dan mengatakan korban sudah menyetujui proses pengusiran setan itu.
"Bagi mereka, perempuan itu memang dirasuki setan. Itulah sebabnya mereka tidak mencari dokter. Anda memanggil jika seseorang sakit, saat seseorang kerasukan maka yang dilakukan adalah mengusir setan," kata pengacara para terdakwa, Jacques Bourdais.
Korban bernama Antoinette itu berkenalan dengan para terdakwa pada 2008, lewat komunitas Gereja Advent Hari Ketujuh, sebuah gereja Protestan yang berbasis di AS.
Di seluruh dunia gereja ini memiliki jutaan pengikut, tetapi di Perancis jumlah umat gereja ini hanya 13.000 orang saja.
Gereja Advent mengatakan, keempat terdakwa sudah dikeluarkan dari keanggotaan gereja setahun sebelum serangan itu terjadi pada 2011, dan menekankan gereja itu tidak mengakui adanya ritual pengusiran setan.
Sumber :
AFP
0 komentar:
Posting Komentar