Sekretaris Ketua MK Yuanna Sisilia.
Sang sekretaris diberi uang tunai untuk ditransfer ke rekening Akil.
TB News – Majelis Kehormatan Hakim MK menggelar
rapat pemeriksaan saksi terkait dugaan suap oleh Hakim Konstitusi Akil
Mochtar, Senin malam 7 Oktober 2013. Salah satu saksi yang diperiksa
adalah Sekretaris Ketua Akil, Yuanna Sisilia.
Majelis Kehormatan
MK yang terdiri dari Hakim Konstitusi Harjono, mantan Ketua MK Mahfud
MD, mantan Ketua MA Bagir Manan, Guru Besar Ilmu Hukum UI Hikmahanto
Juwana, dan Wakil Ketua KY Abbas Said menanyakan tugas keseharian
Yuanna.
Yuanna mengatakan kadang diminta Ketua MK nonaktif Akil Mochtar untuk melakukan hal di luar tugasnya sebagai sekretaris. “Membantu transaksi perbankan. Nilai yang terbesar 500 juta. Setahu saya itu hanya sekali,” ujar Yuanna.
Selain melakukan transfer Rp500 juta itu, Yuanna juga beberapa kali diminta mentransfer uang senilai Rp100 juta dan Rp50 juta.
Anggota Majelis Kehormatan Mahfud MD kemudian mencecar bagaimana mekanisme transfer itu. “Caranya saya diberi uang tunai, terus diminta transfer ke rekening Pak Akil,” ujar Yuanna.
Menurutnya, permintaan transfer itu dilakukan sebelum Akil Mochtar menjabat Ketua MK. “Setelah jadi ketua, transfer diserahkan ke orang lain, tapi tidak tahu,” kata Yuanna.
Sebagai sekretaris Akil selama empat tahun, Yuanna mengatakan pernah diberi uang saku oleh Akil, namun tidak besar. “Tergantung, pernah Rp2,5 juta,” kata dia.
Selain Yuanna, saksi lain yang dipanggil Majelis Kehormatan MK malam ini Kabag Protokol Teguh Wahyudi, kasubag Protokol Ardiansyah Salim, staf protokol Sarmili, ajudan ketua IPDA. Kasno, ajudan ketua AKP. Sugiarto, office boy Sutarman dan Imron, serta sopir ketua Daryono.
Akil Mochtar sendiri kini mendekam di Rutan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap kasus dugaan sengketa pilkada di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak Banten.
Yuanna mengatakan kadang diminta Ketua MK nonaktif Akil Mochtar untuk melakukan hal di luar tugasnya sebagai sekretaris. “Membantu transaksi perbankan. Nilai yang terbesar 500 juta. Setahu saya itu hanya sekali,” ujar Yuanna.
Selain melakukan transfer Rp500 juta itu, Yuanna juga beberapa kali diminta mentransfer uang senilai Rp100 juta dan Rp50 juta.
Anggota Majelis Kehormatan Mahfud MD kemudian mencecar bagaimana mekanisme transfer itu. “Caranya saya diberi uang tunai, terus diminta transfer ke rekening Pak Akil,” ujar Yuanna.
Menurutnya, permintaan transfer itu dilakukan sebelum Akil Mochtar menjabat Ketua MK. “Setelah jadi ketua, transfer diserahkan ke orang lain, tapi tidak tahu,” kata Yuanna.
Sebagai sekretaris Akil selama empat tahun, Yuanna mengatakan pernah diberi uang saku oleh Akil, namun tidak besar. “Tergantung, pernah Rp2,5 juta,” kata dia.
Selain Yuanna, saksi lain yang dipanggil Majelis Kehormatan MK malam ini Kabag Protokol Teguh Wahyudi, kasubag Protokol Ardiansyah Salim, staf protokol Sarmili, ajudan ketua IPDA. Kasno, ajudan ketua AKP. Sugiarto, office boy Sutarman dan Imron, serta sopir ketua Daryono.
Akil Mochtar sendiri kini mendekam di Rutan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap kasus dugaan sengketa pilkada di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak Banten.
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar