Keluarga berharap korban yang hilang ditemukan selamat.
TB News- Salah
satu dari enam mahasiswa pecinta alam Universitas Andalas Padang, yang
Sabtu sore kemarin hanyut di Sungai Patamuan, belum juga ditemukan.
Meski 5 kawannya sudah ditemukan tidak bernyawa, orang tua mahasiswa
yang hilang itu berharap agar sang anak ditemukan dalam keadaan masih
hidup.
Aidil Adi Warsa,
mahasiswa Jurusan Ekonomi ini ikut hanyut bersama temannya ketika
menyebrangi Sungai Patamuan, Batu Busuak, Kecamatan Puah, Padang.
Paman Aidil bernama Reka
mendatangi posko petugas pencari di Batu Busuak, Minggu siang 29
September 2013. Dia berharap kepada petugas agar mencari kemenakannya
sampai ketemu.
"Tolong temukan kemenakan saya, Pak. Kalaupun tidak bisa dalam keadaan hidup, tubuhnya pun kami siap menerima," kata Reka sambil menangis di hadapan petugas.
Untuk menenangkan Reka, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Budi Erwanto mengatakan bahwa tim pencari akan terus berusaha.
"Kami sudah susuri seluruh sungai. Kemungkinan besar, korban sudah berada di laut. Karena tekanan air cukup besar untuk membawa korban ke muara hingga ke tengah laut."
Di saat yang sama, Kepala Basarnas Kota Padang Zainul Tahar mengatakan bahwa pihaknya sudah memblokir aliran sungai Batan Kuranji. Kalau seandainya korban masih berada di atas dan hanyut, akan diketahui secara cepat.
Meskipun awan hitam dan gerimis menyelimuti Kota Padang, pencarian Aidil terus berlanjut. Setidaknya 500 orang yang ikut mencari Aidil. Dari jumlah itu, 80 orang dari BPBD, 30 orang TNI, 20 orang Brimob serta ratusan pecinta alam dan masyarakat umum.
"Jika penerangan masih memadai, kami akan cari terus. Tapi kalau hari gelap, mungkin kami akan istirahat dulu, karena kalau gelap tidak akan efisien."
Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet, jaring juga alat lainnya.
Anggota senior Mapala Unand Aldian kepada VIVAnews, menjelaskan, rekan-rekannya saat itu sedang melakukan survei medan untuk kegiatan anggota baru. Dalam perjalanan pulang, enam di antara mereka diseret air bah, sementara dua orang berhasil menyelamatkan diri.
"Tolong temukan kemenakan saya, Pak. Kalaupun tidak bisa dalam keadaan hidup, tubuhnya pun kami siap menerima," kata Reka sambil menangis di hadapan petugas.
Untuk menenangkan Reka, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Budi Erwanto mengatakan bahwa tim pencari akan terus berusaha.
"Kami sudah susuri seluruh sungai. Kemungkinan besar, korban sudah berada di laut. Karena tekanan air cukup besar untuk membawa korban ke muara hingga ke tengah laut."
Di saat yang sama, Kepala Basarnas Kota Padang Zainul Tahar mengatakan bahwa pihaknya sudah memblokir aliran sungai Batan Kuranji. Kalau seandainya korban masih berada di atas dan hanyut, akan diketahui secara cepat.
Meskipun awan hitam dan gerimis menyelimuti Kota Padang, pencarian Aidil terus berlanjut. Setidaknya 500 orang yang ikut mencari Aidil. Dari jumlah itu, 80 orang dari BPBD, 30 orang TNI, 20 orang Brimob serta ratusan pecinta alam dan masyarakat umum.
"Jika penerangan masih memadai, kami akan cari terus. Tapi kalau hari gelap, mungkin kami akan istirahat dulu, karena kalau gelap tidak akan efisien."
Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet, jaring juga alat lainnya.
Anggota senior Mapala Unand Aldian kepada VIVAnews, menjelaskan, rekan-rekannya saat itu sedang melakukan survei medan untuk kegiatan anggota baru. Dalam perjalanan pulang, enam di antara mereka diseret air bah, sementara dua orang berhasil menyelamatkan diri.
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar