TB News —
Bukan rahasia lagi bahwa Presiden Bolivia Evo Morales bukan penggemar
Pemerintah Amerika Serikat. Di Sidang Umum PBB, ia "membagikan"
keluhannya soal Amerika kepada khalayak yang lebih luas, menyerukan
tindakan terhadap pemerintahan Barack Obama.
"Saya ingin mengusulkan ... bahwa kita mesti berpikir serius tentang sebuah 'pengadilan bangsa-bangsa' (tribunal of the people)
dengan badan-badan internasional dan pembela hak asasi manusia besar
(terlibat) untuk memulai gugatan terhadap pemerintah Obama," katanya di
depan Sidang Umum PBB, di New York, Amerika, Selasa (24/9/2013).
Pada awal bulan ini, Presiden Bolivia mengatakan, negaranya akan menuntut Amerika Serikat ke pengadilan internasional untuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Bisa saja pernyataan Morales hanya gertakan, tetapi itu tetap kritik keras untuk Pemerintah Amerika.
Pernyataan ini disampaikan di podium yang sama dengan yang pernah dipakai mendiang Hugo Chavez, Presiden Venezuela, ketika pada 2006 menyebut Presiden Amerika George W Bush sebagai iblis dan di belakang mikrofon mengatakan bahwa bau belerangnya masih tertinggal.
Pesan Chavez tujuh tahun silam adalah Bush bertindak "seolah-olah dia memiliki dunia". Morales punya keluhan serupa, kali ini untuk pemerintahan Barack Obama.
Menurut Morales, Kamis (26/9/2013), Amerika juga melakukan "pembajakan udara" dengan larangan terbang di atas wilayah Amerika atau membatasi jumlah visa untuk delegasi dari negara yang tak disukai. "Kadang-kadang, mereka membatasi visa kami," kecam Morales dalam wawancara dengan CNN en Español, Kamis. "Mereka memeras kami dengan visa," lanjut dia.
Morales pun mengatakan, Amerika menerapkan larangan terbang kepada orang-orang tertentu, lalu berbohong mengenai pelarangan itu. Tudingan ini merujuk pada pelarangan terbang di atas wilayah Amerika untuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro beberapa waktu lalu, yang oleh Maduro juga disebut sebagai penghinaan.
Bagi Morales, pemerintahan Obama seolah bicara tentang demokrasi, tetapi bertindak sebagai hegemoni yang mendominasi dunia. "Pertama, ia berbicara tentang perdamaian, kita tahu dia adalah penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Namun, ia tidak memberikan kontribusi bagi perdamaian, " kata Morales.
Awal pekan ini, Obama berbicara di depan Sidang Umum PBB dengan fokus pada Iran dan Timur Tengah. Morales mengatakan, saat ini Amerika sedang mendapat hukuman karena sikap campur tangannya di Timur Tengah. "Ikut campur di wilayah itu dan sekarang dia dituduh terlibat konspirasi," sebutnya.
"Pada saat yang sama, Amerika disalahkan karena gagal melakukan tindakan yang cukup untuk memecahkan masalah di Timur Tengah dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap penderitaan populasi Muslim," lanjut Morales.
Morales hadir dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung di markas besar lembaga tersebut di New York Amerika. Namun, sejawatnya dari Venezuela, Maduro, tidak hadir. Morales pun menyarankan Sidang Umum PBB digelar di luar Amerika Serikat karena ada rasa tak aman di antara para pemimpin negara untuk masuk Amerika. Swiss atau Brasil menjadi lokasi sidang yang diusulkan Morales.
Pada awal bulan ini, Presiden Bolivia mengatakan, negaranya akan menuntut Amerika Serikat ke pengadilan internasional untuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Bisa saja pernyataan Morales hanya gertakan, tetapi itu tetap kritik keras untuk Pemerintah Amerika.
Pernyataan ini disampaikan di podium yang sama dengan yang pernah dipakai mendiang Hugo Chavez, Presiden Venezuela, ketika pada 2006 menyebut Presiden Amerika George W Bush sebagai iblis dan di belakang mikrofon mengatakan bahwa bau belerangnya masih tertinggal.
Pesan Chavez tujuh tahun silam adalah Bush bertindak "seolah-olah dia memiliki dunia". Morales punya keluhan serupa, kali ini untuk pemerintahan Barack Obama.
Menurut Morales, Kamis (26/9/2013), Amerika juga melakukan "pembajakan udara" dengan larangan terbang di atas wilayah Amerika atau membatasi jumlah visa untuk delegasi dari negara yang tak disukai. "Kadang-kadang, mereka membatasi visa kami," kecam Morales dalam wawancara dengan CNN en Español, Kamis. "Mereka memeras kami dengan visa," lanjut dia.
Morales pun mengatakan, Amerika menerapkan larangan terbang kepada orang-orang tertentu, lalu berbohong mengenai pelarangan itu. Tudingan ini merujuk pada pelarangan terbang di atas wilayah Amerika untuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro beberapa waktu lalu, yang oleh Maduro juga disebut sebagai penghinaan.
Bagi Morales, pemerintahan Obama seolah bicara tentang demokrasi, tetapi bertindak sebagai hegemoni yang mendominasi dunia. "Pertama, ia berbicara tentang perdamaian, kita tahu dia adalah penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Namun, ia tidak memberikan kontribusi bagi perdamaian, " kata Morales.
Awal pekan ini, Obama berbicara di depan Sidang Umum PBB dengan fokus pada Iran dan Timur Tengah. Morales mengatakan, saat ini Amerika sedang mendapat hukuman karena sikap campur tangannya di Timur Tengah. "Ikut campur di wilayah itu dan sekarang dia dituduh terlibat konspirasi," sebutnya.
"Pada saat yang sama, Amerika disalahkan karena gagal melakukan tindakan yang cukup untuk memecahkan masalah di Timur Tengah dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap penderitaan populasi Muslim," lanjut Morales.
Morales hadir dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung di markas besar lembaga tersebut di New York Amerika. Namun, sejawatnya dari Venezuela, Maduro, tidak hadir. Morales pun menyarankan Sidang Umum PBB digelar di luar Amerika Serikat karena ada rasa tak aman di antara para pemimpin negara untuk masuk Amerika. Swiss atau Brasil menjadi lokasi sidang yang diusulkan Morales.
Sumber :
CNN.com
0 komentar:
Posting Komentar