(The New York Time)
"Jokowi dianggap politisi bersih yang tidak memperkaya diri sendiri."
TB News - Nama Jokowi Widodo tidak hanya santer
didengungkan di tanah air sebagai gubernur Jakarta yang gemar blusukan
ke kampung-kampung kumuh dan tempat becek. Nama pria yang karib disapa
Jokowi ini juga dibicarakan oleh media kondang seperti The New York Times dari Amerika Serikat.
Harian
yang telah terbit sejak 162 tahun ini mengulas kebiasaan blusukan
Jokowi yang berhasil mengambil hati rakyat Jakarta dalam artikel
berjudul "In Indonesia, a Governor at Home on the Streets", Rabu 25
September lalu.
"Setiap harinya, Joko Widodo: Gubernur Jakarta, melakukan sesuatu yang tidak pernah terdengar dilakukan oleh elit politik Indonesia: Dia menelusuri jalan-jalan untuk berbicara dengan rakyat yang memilihnya," bunyi paragraf pembuka artikel itu.
Kalimat selanjutnya, NYT menggambarkan bagaimana Jokowi dengan hangat bertemu dengan rakyat, menyalami mereka. Beberapa bahkan tidak ragu menyampaikan keluhannya, langsung pada pengurus kota Jakarta.
Selain blusukan, tulis media ini, Jokowi juga memenuhi janji-janji kampanye yang dia buat Oktober lalu. Termasuk salah satunya adalah Kartu Jakarta Sehat. Selain itu, dia juga menerapkan sistem pembayaran pajak online untuk menghindari korupsi dan suap. Belum lagi dimulainya kembali proyek MRT, membuatnya semakin tenar.
"Dia telah mengupayakan semampunya untuk dua proyek utama. Pertama, menyingkrkan kaki lima di jalan-jalan Tanah Abang, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang membuat macet di Jakarta Pusat, dan memberikan mereka ruang di bangunan di dekatnya. Kedua, relokasi 7.000 rakyat miskin di Waduk Pluit di Jakarta utara ke perumahan murah sehingga waduk itu untuk pertama kalinya dalam 30 tahun bisa membantu mengatasi banjir," tulis media peraih 112 penghargaan Pulitzer ini.
Akibat gaya blusukan dan langkah konkrit inilah, Jokowi dalam waktu singkat menempati posisi teratas calon presiden idaman tahun depan. Koran lokal terbesar di AS ini mengatakan, Jokowi memberikan angin segar di tengah maraknya skandal korupsi yang mendera pemerintah.
"Di negara yang penuh dengan korupsi, Mr. Joko secara luas dianggap sebagai politisi bersih yang tidak menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri, dan yang bekerja keras untuk memangkas korupsi di pemerintahan," ujar NYT.
"Presiden yang ada saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono yang berkuasa pada 2004 dan terpilih kembali pada 2009 berkat landasan antikorupsinya, tapi partai yang diasuhnya, Partai Demokrat, telah jatuh dalam berbagai skandal korupsi dalam dua tahun terakhir," tulis koran ini di alinea lainnya.
"Setiap harinya, Joko Widodo: Gubernur Jakarta, melakukan sesuatu yang tidak pernah terdengar dilakukan oleh elit politik Indonesia: Dia menelusuri jalan-jalan untuk berbicara dengan rakyat yang memilihnya," bunyi paragraf pembuka artikel itu.
Kalimat selanjutnya, NYT menggambarkan bagaimana Jokowi dengan hangat bertemu dengan rakyat, menyalami mereka. Beberapa bahkan tidak ragu menyampaikan keluhannya, langsung pada pengurus kota Jakarta.
Selain blusukan, tulis media ini, Jokowi juga memenuhi janji-janji kampanye yang dia buat Oktober lalu. Termasuk salah satunya adalah Kartu Jakarta Sehat. Selain itu, dia juga menerapkan sistem pembayaran pajak online untuk menghindari korupsi dan suap. Belum lagi dimulainya kembali proyek MRT, membuatnya semakin tenar.
"Dia telah mengupayakan semampunya untuk dua proyek utama. Pertama, menyingkrkan kaki lima di jalan-jalan Tanah Abang, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang membuat macet di Jakarta Pusat, dan memberikan mereka ruang di bangunan di dekatnya. Kedua, relokasi 7.000 rakyat miskin di Waduk Pluit di Jakarta utara ke perumahan murah sehingga waduk itu untuk pertama kalinya dalam 30 tahun bisa membantu mengatasi banjir," tulis media peraih 112 penghargaan Pulitzer ini.
Akibat gaya blusukan dan langkah konkrit inilah, Jokowi dalam waktu singkat menempati posisi teratas calon presiden idaman tahun depan. Koran lokal terbesar di AS ini mengatakan, Jokowi memberikan angin segar di tengah maraknya skandal korupsi yang mendera pemerintah.
"Di negara yang penuh dengan korupsi, Mr. Joko secara luas dianggap sebagai politisi bersih yang tidak menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri, dan yang bekerja keras untuk memangkas korupsi di pemerintahan," ujar NYT.
"Presiden yang ada saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono yang berkuasa pada 2004 dan terpilih kembali pada 2009 berkat landasan antikorupsinya, tapi partai yang diasuhnya, Partai Demokrat, telah jatuh dalam berbagai skandal korupsi dalam dua tahun terakhir," tulis koran ini di alinea lainnya.
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar