Tampilan KRI Dewaruci saat merapat di dermaga
Pelabuhan Geraldton, Australia Barat, Kamis. KRI Dewaruci dengan
kecepatan sekitar enam knot perjam tiba di pelabuhan itu untuk
direparasi setelah terkena badai beberapa hari sebelumnya. Patung
Dewaruci di bawah tiang horizontal di haluan kapal hilang terbawa badai.
TB News - Setelah terkena badai sekitar 120 mil laut lepas pantai
Australia Barat di Samudera Hindia, KRI Dewaruci yang patah peruan dan
tiang-tiangnya merapat di dermaga Geraldton, dekat Perth, Kamis, untuk
direparasi menyeluruh.
Situs thewest.com.au,
Kamis menyatakan, KRI Dewaruci dengan 155 personel TNI AL di dalamnya
dipandu arah menuju pelabuhan itu dengan pesawat terbang Dornier dari
Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA).
Semula
KRI Dewaruci dijadualkan akan merapat di Perth, Australia, dalam misi
pelayaran internasionalnya pada 2013 ini. Namun badai menerpa kapal
layar tiang tinggi buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg,
Jerman, pada 1952 itu, selepas dari perairan Indonesia dari Kupang.
Menanggapi
peristiwa itu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, menyatakan,
"Insya Allah bisa diatasi. Memang ada masalah pada tiang-tiangnya, namun
petang hari ini telah merapat untuk diperbaiki."
"Awak kapal baik-baik saja, perbaikan segera dilakukan," kata Marsetio.
KRI
Dewaruci bertonase 847 ton memiliki tiga tiang, yaitu tiang Bima (utama
dan paling depan, setinggi 39,5 meter dari geladak), tiang Arjuna di
tengah, dan tiang Yudistira di buritan kapal. Dalam foto yang dilansir
situs thewest.com.au, peruan-peruan di tiang Bima patah-patah, pun bagian akhir tiang itu juga patah.
Struktur
utama tiang-tiang KRI Dewaruci terbuat dari besi baja. Namun
peruan-peruan dan tambatan layar dastur terbuat dari kayu oak, yang
tidak terdapat di Indonesia. "Kayunya diimpor utuh, tidak bisa kayu yang
lain," kata sumber di TNI AL.
Seluruh tiang
ini dihubungkan kabel baja sebagai penguat satu sama lain dan badan
utama kapal dan tiang horisontal (dinamai "cocor") di haluannya.
Sebanyak 16 layar berada di seluruh tiang ini, dengan tiang Bima yang
memiliki layar terbanyak di peruan-peruannya.
Kapal
layar tiang tinggi ini difungsikan sebagai kapal latih bagi kadet-kadet
Akademi TNI AL, namun dioperasikan Komando Armada Indonesia Kawasan
Timur di dalam Satuan Kapal Bantu. Selain sebagai kapal latih, KRI
Dewaruci juga menjadi Goodwill Ambassador of Indonesia ke seluruh
dunia.
Sepanjang sejarah pelayarannya, KRI
Dewaruci paling sedikit telah melakukan 38 kali misi pelayaran TNI AL.
Dari semuanya, kapal itu telah keliling dunia melayari tujuh samudera
sebanyak dua kali, yaitu pada 1964 dengan komandan Letnan Kolonel Pelaut
Sumantri, dan pada 2012, yang dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima
Bayuseto.
Pada 2003, lebih dari panjang
keliling dunia dilayari KRI Dewaruci ke Eropa Barat dan Eropa Utara,
dengan puncak misi pada festival maritim L'Armada Rouen 2003. Saat itu,
KRI Dewaruci menjadi satu-satunya kapal layar tiang tinggi peserta dari
Asia dan Afrika.
Untuk melestarikan kapal
layar tiang tinggi rancangan Adrian Bauer itu, pada 2004 didirikan
Yayasan Sahabat Dewaruci yang dimotori TNI AL dan tokoh-tokoh nasional
serta umum pecinta KRI Dewaruci, serta diresmikan Presiden (saat itu) KH
Abrurrahman Wahid.
Akan tetapi, yayasan yang
bertujuan melestarikan salah satu legenda maritim dunia itu tidak
diketahui kelanjutannya dalam perjalanan waktu kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar