Ilustrasi
TB News - Anak-anak zaman sekarang sulit untuk dibatasi
atau dilarang menonton TV. Padahal sudah banyak studi yang mengungkapkan
terlalu banyak menonton TV menyebabkan obesitas dan membuat si kecil
tak produktif. Bahkan sebuah studi baru mengatakan TV juga membuat anak
jadi minder dan mudah cemas.
Hal ini didasarkan dari pengamatan yang dilakukan sebuah lembaga milik pemerintah Inggris yaitu Public Health England.
Menurut peneliti studi ini, semakin lama seorang anak menghabiskan
waktunya di depan televisi maupun komputer maka semakin tinggi tingkat
gangguan kecemasan (anxiety) yang dilaporkan dari anak-anak ini.
Selain menyebabkan obesitas, gaya hidup tak sehat akibat berlama-lama di depan TV juga patut disalahkan karena telah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental anak-anak, termasuk mengakibatkan minder, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, serta rendahnya tingkat kebahagiaan yang dirasakan anak-anak.
Mereka juga dikatakan mengalami gangguan emosional dan depresi yang tinggi.
Studi ini kemudian dimanfaatkan Public Health England untuk mengkampanyekan pentingnya peranan orangtua dalam rangka mengubah pola makan dan aktivitas fisik anak-anaknya. Kampanye bertajuk The Smart Restart ini juga menyertakan tips untuk mengurangi waktu yang dihabiskan anak di depan TV, mendorong anak agar mau berangkat sekolah dengan jalan kaki dan makan siang dengan menu yang sehat.
"Banyak faktor kompleks yang mempengaruhi kesejahteraan seorang anak, misalnya dari lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka dan kehidupan sosialnya, kondisi finansial serta kondisi keluarganya," terang Profesor Kevin Fenton, direktur divisi kesehatan dan kesejahteraan anak dari Public Health England, seperti dikutip dari Healthday, Rabu (28/8/2013).
"Tapi ada juga hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan bersama anak setiap hari untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya. Dan kampanye Smart Restart ini bertujuan memberi inspirasi dan sarana bagi keluarga untuk mencapai target tersebut," tambahnya.
Secara spesifik direktur komunikasi, kebijakan dan kampanye dari The Children's Society, Lil Caprani menimpali bahwasanya dalam Good Childhood Report yang mereka buat setelah melakukan sejumlah interviu langsung dengan anak-anak tentang apakah yang membuat mereka 'sejahtera', peneliti menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara keaktifan fisik dan kebahagiaan.
"Aktivitas seperti bersepeda, berenang atau bermain sepakbola jelas membuat anak sehat dan bahagia, tapi bahkan hal-hal sederhana seperti jalan-jalan saja sudah dikaitkan dengan tingginya tingkat kesejahteraan pada anak," tutupnya.
Selain menyebabkan obesitas, gaya hidup tak sehat akibat berlama-lama di depan TV juga patut disalahkan karena telah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental anak-anak, termasuk mengakibatkan minder, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, serta rendahnya tingkat kebahagiaan yang dirasakan anak-anak.
Mereka juga dikatakan mengalami gangguan emosional dan depresi yang tinggi.
Studi ini kemudian dimanfaatkan Public Health England untuk mengkampanyekan pentingnya peranan orangtua dalam rangka mengubah pola makan dan aktivitas fisik anak-anaknya. Kampanye bertajuk The Smart Restart ini juga menyertakan tips untuk mengurangi waktu yang dihabiskan anak di depan TV, mendorong anak agar mau berangkat sekolah dengan jalan kaki dan makan siang dengan menu yang sehat.
"Banyak faktor kompleks yang mempengaruhi kesejahteraan seorang anak, misalnya dari lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka dan kehidupan sosialnya, kondisi finansial serta kondisi keluarganya," terang Profesor Kevin Fenton, direktur divisi kesehatan dan kesejahteraan anak dari Public Health England, seperti dikutip dari Healthday, Rabu (28/8/2013).
"Tapi ada juga hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan bersama anak setiap hari untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya. Dan kampanye Smart Restart ini bertujuan memberi inspirasi dan sarana bagi keluarga untuk mencapai target tersebut," tambahnya.
Secara spesifik direktur komunikasi, kebijakan dan kampanye dari The Children's Society, Lil Caprani menimpali bahwasanya dalam Good Childhood Report yang mereka buat setelah melakukan sejumlah interviu langsung dengan anak-anak tentang apakah yang membuat mereka 'sejahtera', peneliti menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara keaktifan fisik dan kebahagiaan.
"Aktivitas seperti bersepeda, berenang atau bermain sepakbola jelas membuat anak sehat dan bahagia, tapi bahkan hal-hal sederhana seperti jalan-jalan saja sudah dikaitkan dengan tingginya tingkat kesejahteraan pada anak," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar