TB News - Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam gelombang pertumpahan
darah di Mesir dan menyerukan penyelidikan atas kekerasan yang
menewaskan lebih dari 50 orang.
51 orang, sebagian besar pendukung presiden Mesir terguling Mohamed
Morusi, tewas di luar asrama tentara di Kairo pada Senin.
Juru bicara Ban, Martin Nesirky mengatakan sekjen PBB itu "sangat prihatin" atas pembunuhan-pembunuhan itu, yang disebut para pendukung Moursi sebagai "pembantaian."
"Sekjen mengutuk pembunuhan-pembunuhan ini dan mendesak dilakukan penyelidikan mendalam oleh badan-badan independen nasional yang berkompeten, dan menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," kata Nesirky.
Ban mendesak semua pihak yang terlibat aksi kekerasan "menahan diri semaksimal mungkin."
"Protes harus tetap dilakukan secara damai dan pasukan keamanan harus mentaati secara ketat standar-standar internassonal," kata Nesirky.
Juru bicara Ban, Martin Nesirky mengatakan sekjen PBB itu "sangat prihatin" atas pembunuhan-pembunuhan itu, yang disebut para pendukung Moursi sebagai "pembantaian."
"Sekjen mengutuk pembunuhan-pembunuhan ini dan mendesak dilakukan penyelidikan mendalam oleh badan-badan independen nasional yang berkompeten, dan menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," kata Nesirky.
Ban mendesak semua pihak yang terlibat aksi kekerasan "menahan diri semaksimal mungkin."
"Protes harus tetap dilakukan secara damai dan pasukan keamanan harus mentaati secara ketat standar-standar internassonal," kata Nesirky.
0 komentar:
Posting Komentar