TB News - Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap perlindungan budaya bangsa
dinilai masih sangat kurang. Ironisnya, negara asing lebih perhatian
daripada bangsa sendiri terhadap pelestarian budaya Indonesia.
“Dari
pihak Indonesia kurang perhatian, dan saya malu karena asing lebih dari
kita. Karena rasa malu itu, saya berusaha memberi perhatian penuh
terhadap perlindungan budaya,” ujar ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo
(YAD) Hashim Djojohadikusumo Minggu 28 Juli 2013.
Hashim
melalui yayasan yang dipimpinnya, pihaknya merencanakan merestorasi
lukisan karya Raden Saleh. Yayasannya bekerjasama dengan Goethe
Institute, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kesekretariatan
Presiden untuk merestorasi dua lukisan yakni "Harimau Minum" dan
"Penangkapan Pangeran Diponegoro".
Restorasi itu akan melibatkan Susanne Erhards, seorang ahli restorasi lukisan papan atas berkebangsaan Jerman.
“Kami senang sekali
dapat membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh terutama yang
ada di Istana Negara. Restorasi ini akan menjadi tonggak dari upaya
pelestarian karya Raden Saleh oleh bangsa Indonesia sendiri,” katanya.
Menurut informasi dari
Biro Pengelolaan Istana - Sekretariat Presiden, ada 17 lukisan karya
Raden Saleh tersebar di seluruh Istana Negara yakni di Jakarta, Bogor,
Yogyakarta, dan Tampak Siring.
Semenjak awal tahun 2013 ini YAD bekerjasama dengan Goethe Institut Indonesia telah merencanakan untuk membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh, termasuk lukisan yang merupakan koleksi Istana Negara Jakarta dan Istana Negara Bogor.
“Nota Kesepahaman Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk melaksanakan restorasi ini sudah dipersiapkan dan diajukan sejak empat bulan lalu. Akan tetapi, kami baru mengetahui bahwa perijinan untuk itu harus melalui Sekretariat Presiden,” kata Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD.
Perwakilan Sekretariat Kepresidenan, Ratih Anggaraeni mengatakan sepakat mendukung restorasi tersebut. “Kita mendukung restorasi itu, dan mudah mudahan pekan depan MoU bisa ditandatangani oleh empat pihak sehingga pelaksanaan restorasi bisa langsung dimulai,” ujarnya.
Semenjak awal tahun 2013 ini YAD bekerjasama dengan Goethe Institut Indonesia telah merencanakan untuk membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh, termasuk lukisan yang merupakan koleksi Istana Negara Jakarta dan Istana Negara Bogor.
“Nota Kesepahaman Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk melaksanakan restorasi ini sudah dipersiapkan dan diajukan sejak empat bulan lalu. Akan tetapi, kami baru mengetahui bahwa perijinan untuk itu harus melalui Sekretariat Presiden,” kata Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif YAD.
Perwakilan Sekretariat Kepresidenan, Ratih Anggaraeni mengatakan sepakat mendukung restorasi tersebut. “Kita mendukung restorasi itu, dan mudah mudahan pekan depan MoU bisa ditandatangani oleh empat pihak sehingga pelaksanaan restorasi bisa langsung dimulai,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar