TB News - CEO Bloomberg TV Indonesia Aditya Chandra Wardhana mengatakan media harus memiliki audiens serta "brand" dan konten untuk meraih sukses di era baru jurnalisme.
"Follower Twitter itu ibarat audiens. Agnes Monica memiliki audiens
terbanyak di Twitter. Dia punya 'brand', tapi tak punya konten," kata
Aditya di Jakarta, Selasa.
Sebaliknya, kata Aditya, akun TrioMacan di Twitter juga memiliki banyak audiens dan konten, tetapi tidak memiliki "brand" karena tidak diketahui siapa yang ada di balik akun tersebut.
Begitu pula dengan Bloomberg TV Indonesia, Aditya mengatakan berupaya meraih audiens pebisnis dan menjadi penyedia konten bisnis bagi audiens.
"Bloomberg adalah 'brand'-nya saja. Modal Bloomberg TV Indonesia 100 persen Indonesia dengan konten dan bahasa Indonesia," tuturnya.
Aditya mengatakan Bloomberg hanya menjadi rekanan "brand" dan distribusi konten Bloomberg TV Indonesia. Selain itu, Bloomberg juga melakukan supervisi dan pelatihan serta transfer pengetahuan.
"Misi kami pertama adalah RI (keindonesiaan, Red) baru kemudian rupaih (uang). Melalui 'brand' Bloomberg, kami ingin memberitakan tentang Indonesia ke seluruh dunia," katanya.
Aditya Chandra Wardhana menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Tahunan Media Online dengan tema "Konten Global: Problem Etika, Ekonomis dan Tantangan Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" yang diadakan Aliansi Jurnalis Indepenen (AJI) Indonesia.
Sebaliknya, kata Aditya, akun TrioMacan di Twitter juga memiliki banyak audiens dan konten, tetapi tidak memiliki "brand" karena tidak diketahui siapa yang ada di balik akun tersebut.
Begitu pula dengan Bloomberg TV Indonesia, Aditya mengatakan berupaya meraih audiens pebisnis dan menjadi penyedia konten bisnis bagi audiens.
"Bloomberg adalah 'brand'-nya saja. Modal Bloomberg TV Indonesia 100 persen Indonesia dengan konten dan bahasa Indonesia," tuturnya.
Aditya mengatakan Bloomberg hanya menjadi rekanan "brand" dan distribusi konten Bloomberg TV Indonesia. Selain itu, Bloomberg juga melakukan supervisi dan pelatihan serta transfer pengetahuan.
"Misi kami pertama adalah RI (keindonesiaan, Red) baru kemudian rupaih (uang). Melalui 'brand' Bloomberg, kami ingin memberitakan tentang Indonesia ke seluruh dunia," katanya.
Aditya Chandra Wardhana menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Tahunan Media Online dengan tema "Konten Global: Problem Etika, Ekonomis dan Tantangan Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" yang diadakan Aliansi Jurnalis Indepenen (AJI) Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar