TB News - Direktur Informasi dan Pusat Kebudayaan Kedutaan Jepang
di Indonesia Kenichi Takeyama mengatakan negaranya sedang membuat
kebijakan baru untuk lebih mempererat hubungan Indonesia-Jepang,
terutama dalam hal pertukaran budaya kedua negara.
"Kami sedang membuat kebijakan baru untuk lebih mempererat hubungan
Jepang-Indonesia dan Jepang-ASEAN," kata Kenichi Takeyama usai acara
lokakarya kesenian Bunraku (wayang golek Jepang) di Institut Kesenian
Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan selama ini Jepang proaktif bekerja sama dengan berbagai kalangan di Indonesia termasuk kampus kesenian untuk memperkenalkan dan pertukaran budaya kedua negara.
Namun Takeyama mengatakan negaranya belum ada rencana untuk mendatangkan mahasiswa dan kalangan dari Indonesia untuk mempelajari kesenian Bunraku di Jepang. Dia menjelaskan negaranya akan mempertimbangkan berbagai langkah untuk memperkuat dan mempererat pertukaran budaya antara Indonesia-Jepang.
"IKJ selama ini berhubungan baik dengan kami dan lokakarya Bunraku ini merupakan wujud terjalinnya pola relasi yang harmonis tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan lokakarya di IKJ tersebut merupakan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang belajar mengenai kesenian dan budaya khususnya wayang golek. Menurut dia, kesenian Bunraku ada kesamaan dengan wayang golek namun terdapat perbedannya di kedua kesenian tersebut.
"Lokakarya ini dimaksudkan agar mahasiswa Indonesia bisa mempelajari kebudayaan Jepang dan mereka bisa memahami kemiripan dan perbedaan dengan wayang golek," katanya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IKJ Subarkah Hadisarjana mengatakan lokakarya itu penting bagi mahasiswa yang mengambil studi seni rupa, teater, dan film. Karena menurut dia lokakarya tersebut termasuk pementasan Bunraku bisa memperkaya khazanah kebudayaan negara lain.
"Ada perbedaan teknis antara Bunraku dengan wayang golek. Boneka Bunraku ekspresinya bisa seolah-olah hidup," ujarnya.
Subarkah menegaskan hubungan IKJ dengan Kedutaan Besar Jepang selama ini sangat baik karena keduanya sering melakukan kerjasama seperti bidang kebudayaan. Menurut dia, beberapa waktu lalu enam mahasiswa terbaik IKJ berangkat ke Jepang untuk mempelajari kebudayaan di negeri sakura tersebut.
Dia menjelaskan selama ini Jepang proaktif bekerja sama dengan berbagai kalangan di Indonesia termasuk kampus kesenian untuk memperkenalkan dan pertukaran budaya kedua negara.
Namun Takeyama mengatakan negaranya belum ada rencana untuk mendatangkan mahasiswa dan kalangan dari Indonesia untuk mempelajari kesenian Bunraku di Jepang. Dia menjelaskan negaranya akan mempertimbangkan berbagai langkah untuk memperkuat dan mempererat pertukaran budaya antara Indonesia-Jepang.
"IKJ selama ini berhubungan baik dengan kami dan lokakarya Bunraku ini merupakan wujud terjalinnya pola relasi yang harmonis tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan lokakarya di IKJ tersebut merupakan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang belajar mengenai kesenian dan budaya khususnya wayang golek. Menurut dia, kesenian Bunraku ada kesamaan dengan wayang golek namun terdapat perbedannya di kedua kesenian tersebut.
"Lokakarya ini dimaksudkan agar mahasiswa Indonesia bisa mempelajari kebudayaan Jepang dan mereka bisa memahami kemiripan dan perbedaan dengan wayang golek," katanya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IKJ Subarkah Hadisarjana mengatakan lokakarya itu penting bagi mahasiswa yang mengambil studi seni rupa, teater, dan film. Karena menurut dia lokakarya tersebut termasuk pementasan Bunraku bisa memperkaya khazanah kebudayaan negara lain.
"Ada perbedaan teknis antara Bunraku dengan wayang golek. Boneka Bunraku ekspresinya bisa seolah-olah hidup," ujarnya.
Subarkah menegaskan hubungan IKJ dengan Kedutaan Besar Jepang selama ini sangat baik karena keduanya sering melakukan kerjasama seperti bidang kebudayaan. Menurut dia, beberapa waktu lalu enam mahasiswa terbaik IKJ berangkat ke Jepang untuk mempelajari kebudayaan di negeri sakura tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar