Ilustrasi. Pesawat-pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Garda Nasional Udara AS.
TB News — Pemerintah Amerika Serikat,
Jumat (26/7/2013), memutuskan tidak akan menyebut penggulingan Presiden
Mesir Muhammad Mursi sebagai sebuah kudeta militer.
Jika
peristiwa itu disebut sebagai kudeta, Washington akan terpaksa
membekukan bantuan militer sebesar 1,5 miliar dollar AS untuk Mesir.
”Undang-undang tak mengizinkan kami secara resmi menyebut peristiwa itu sebagai sebuah kudeta, dan itu bukan menjadi bagian dari kepentingan nasional untuk menyebut kudeta,” kata seorang pejabat senior AS kepada AFP.
Dengan pernyataan ini, secara tersirat Washington tidak akan memangkas atau membekukan bantuan militer untuk Mesir.
”Kami akan bekerja dengan kongres untuk memutuskan sejauh mana bantuan untuk Mesir dilaksanakan dalam upaya untuk mendorong pemerintahan interim Mesir untuk sesegera mungkin mengembalikan pemerintahan ke tangan sipil yang sesuai dengan keinginan rakyat Mesir,” kata pejabat itu.
Presiden Barack Obama—seusai penggulingan Mursi—sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan evaluasi apakah peralihan kekuasaan di Mesir memiliki implikasi legal terhadap program bantuan AS untuk Mesir.
Berdasarka undang-undang, Pemerintah AS dilarang memberikan bantuan apa pun, kecuali bantuan kemanusiaan, kepada negara yang pemimpin terpilihnya digulingkan kudeta militer.
Bantuan militer tahunan AS untuk Mesir mencapai 1,3 miliar dollar AS. Sebanyak 80 persen bantuan ini digunakan untuk membeli peralatan baru militer Mesir.
Namun, awal pekan ini, AS memperingatkan pemerintah interim Mesir untuk segera mengembalikan negeri itu ke jalur demokrasi. Bentuk peringatan Washington itu adalah menunda pengiriman jet tempur F-16 ke negeri tersebut.
”Undang-undang tak mengizinkan kami secara resmi menyebut peristiwa itu sebagai sebuah kudeta, dan itu bukan menjadi bagian dari kepentingan nasional untuk menyebut kudeta,” kata seorang pejabat senior AS kepada AFP.
Dengan pernyataan ini, secara tersirat Washington tidak akan memangkas atau membekukan bantuan militer untuk Mesir.
”Kami akan bekerja dengan kongres untuk memutuskan sejauh mana bantuan untuk Mesir dilaksanakan dalam upaya untuk mendorong pemerintahan interim Mesir untuk sesegera mungkin mengembalikan pemerintahan ke tangan sipil yang sesuai dengan keinginan rakyat Mesir,” kata pejabat itu.
Presiden Barack Obama—seusai penggulingan Mursi—sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan evaluasi apakah peralihan kekuasaan di Mesir memiliki implikasi legal terhadap program bantuan AS untuk Mesir.
Berdasarka undang-undang, Pemerintah AS dilarang memberikan bantuan apa pun, kecuali bantuan kemanusiaan, kepada negara yang pemimpin terpilihnya digulingkan kudeta militer.
Bantuan militer tahunan AS untuk Mesir mencapai 1,3 miliar dollar AS. Sebanyak 80 persen bantuan ini digunakan untuk membeli peralatan baru militer Mesir.
Namun, awal pekan ini, AS memperingatkan pemerintah interim Mesir untuk segera mengembalikan negeri itu ke jalur demokrasi. Bentuk peringatan Washington itu adalah menunda pengiriman jet tempur F-16 ke negeri tersebut.
Sumber :
AFP
0 komentar:
Posting Komentar