Tinok, seorang penjual jengkol dan
Petai di Pasar Tradisional Merjosari, Kota Malang menunjukkan jengkol
jualannya yang tinggal sedikit karena sudah langka dan harga naik.Jumat
(7/6/2013).
TBNews — Per Kamis (6/6/2013)
kemarin, harga jengkol di pasar tradisional di Malang, Jawa Timur,
mencapai Rp 60.000 per kilogram dan harga petai seharga Rp 150.000 per
kilogram.
Sejak harga melangit, keberadaan keduanya raib di
pasaran. "Sejak hari ini, keberadaan petai dan jengkol di beberapa
pasar tradisional Kota Malang sudah langka. Ada stok tapi sedikit. Ya,
nyaris kosong. Kalaupun ada, harganya melebihi harga daging sapi,"
jelas Tinok, seorang pedagang jengkol di pasar Merjosari, Kota Malang,
kepada Kompas.com, Jumat (7/6/2013).
Sebelumnya, kata
Tinok, harga jengkol per kilogram seharga Rp 20.000. Sementara itu harga
petai hanya 15.000 per ikatnya. "Meski bukan salah satu kebutuhan
pokok, namun bagi sebagian orang, petai dan jengkol merupakan makanan
yang digemari, karena sensasi rasanya dan aromanya yang menggugah
selera," aku Tinok.
Lebih lanjut, Tinok mengaku, dirinya sudah
mencari jengkol dan petai yang langka di pasar tradisional di Malang.
"Saya ada, tapi stoknya terbatas. Saya cari di pasaran sudah tidak ada,"
kata dia.
Berdasarkan pantauan pagi ini di pasar tradisional
Merjosari, Kota Malang, hampir semua penjual sayur-mayur dan bumbu
mengaku sudah tidak menjual petai dan jengkol. "Sejak tiga hari ini saya
tidak menjual petai dan jengkol. Karena langka dan harganya cukup
tinggi," kata Siyanti, pedagang sayur-mayur di Pasar Merjosari.
"Kalaupun
ada, saat ini harga petai sudah mencapai Rp 150.000 per kilogram. Ini
sudah melebihi harga daging sapi. Padahal jika lagi musim, harga petai
hanya Rp 15.000 per ikat. Langka karena belum musim petai dan jengkol,"
ujarnya.
Siyanti memperkirakan petai dan jengkol baru musim
pada pertengahan Agustus atau pada saat Ramadhan nanti. "Jelang puasa
petai dan jengkol baru musim," kata Siyanti.
0 komentar:
Posting Komentar