Menariknya, teknologi murah ini bisa dipakai untuk balita.
TB news - Pembuluh darah pada balita rentan akan
potensi kerusakan jika terjadi kesalahan penyuntikan. Untuk itu, perlu
adanya sebuah alat yang mampu mendeteksi pembuluh darah balita untuk
meminimalisir kesalahan tersebut.
Ade Pajar Pirdianto, Mahasiswa
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengembangkan
teknologi pembuluh darah balita yang digunakan untuk membantu tim
medis, baik di rumah sakit maupun puskesmas, dalam melakukan penyuntikan
pada balita.
"Terkadang tim medis juga mengalami kesulitan untuk melihat di mana letak pembuluh darah pada bayi, dengan adanya alat yang dirancang dengan sinar, yang bisa menembus pembuluh darah ini cocok untuk membantu pekerjaan para medis," katanya di Kampus Terpadu UMY, 15 Mei 2013.
Ade menjelaskan, bahwa alat ini merupakan lanjutan dari alat pendeteksi pembuluh darah balita yang sebelumnya sudah pernah diciptakan oleh alumni Teknik Elektro UMY Fajar Harianto.
"Terkadang tim medis juga mengalami kesulitan untuk melihat di mana letak pembuluh darah pada bayi, dengan adanya alat yang dirancang dengan sinar, yang bisa menembus pembuluh darah ini cocok untuk membantu pekerjaan para medis," katanya di Kampus Terpadu UMY, 15 Mei 2013.
Ade menjelaskan, bahwa alat ini merupakan lanjutan dari alat pendeteksi pembuluh darah balita yang sebelumnya sudah pernah diciptakan oleh alumni Teknik Elektro UMY Fajar Harianto.
"Kita
mengembangkannya menjadi lebih baik dan lebih efisien. Pada alat
sebelumnya hanya digunakan untuk bayi usia kurang dari tiga bulan,
sekarang kami mengembangkannya sampai usia dua tahun," katanya.
Ade Pajar Pirdianto dan tim dari Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Sinar LED
Muholidin, mahasiswa Fakultas
Teknik Elektro yang turut mengembangkan alat pendeteksi pembuluh darah
balita mengatakan, cara kerja alat ini pun sangat mudah, hanya
meletakkan tangan bayi di atas alat ini maka pembuluh darah bayi
tersebut akan terlihat.
"Hal ini dikarenakan kami menggunakan sinar LED 4 pin yang memiliki kekuatan bias cahaya melebihi sinar LED lainnya, sehingga pembuluh darah bisa terlihat jelas," ucapnya
Alat ini juga sangat efisien, lanjut mahasiswa angkatan 2011 itu, bisa dilihat dari bentuknya yang sangat ringan dan mudah untuk dibawa.
"Alat seperti ini ada di rumah sakit besar, tapi bentuk alatnya tidak seminimalis alat kami," katanya.
Alat yang sebelumnya sudah diuji pada balita usia dua tahun ini berhasil lolos babak kualifikasi dari LCEN bidang biomedik.
"Kami sangat bangga karena alat kami akan bersaing dengan penemuan lain dari seluruh universitas di Indonesia nantinya, kami berharap bisa menjadi yang terbaik, dan juga alat pendeteksi pembuluh darah balita ini bisa dimanfaatkan di dunia kesehatan secara luas," ujarnya.
"Hal ini dikarenakan kami menggunakan sinar LED 4 pin yang memiliki kekuatan bias cahaya melebihi sinar LED lainnya, sehingga pembuluh darah bisa terlihat jelas," ucapnya
Alat ini juga sangat efisien, lanjut mahasiswa angkatan 2011 itu, bisa dilihat dari bentuknya yang sangat ringan dan mudah untuk dibawa.
"Alat seperti ini ada di rumah sakit besar, tapi bentuk alatnya tidak seminimalis alat kami," katanya.
Alat yang sebelumnya sudah diuji pada balita usia dua tahun ini berhasil lolos babak kualifikasi dari LCEN bidang biomedik.
"Kami sangat bangga karena alat kami akan bersaing dengan penemuan lain dari seluruh universitas di Indonesia nantinya, kami berharap bisa menjadi yang terbaik, dan juga alat pendeteksi pembuluh darah balita ini bisa dimanfaatkan di dunia kesehatan secara luas," ujarnya.
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar