Tujuannya menekan beban puskemas dan RSUD akibat lonjakan pasien KJS
TB news
-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng PT Askes dan Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) untuk menjalankan program dokter keluarga. Program ini
memiliki konsep yaitu satu dokter menangani 2.500 orang warga miskin Ibu
Kota.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, program dokter keluarga atau dokter primer merupakan salah satu perbaikan sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tujuannya untuk menekan beban puskemas dan RSUD akibat melonjaknya warga DKI yang berobat.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, program dokter keluarga atau dokter primer merupakan salah satu perbaikan sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tujuannya untuk menekan beban puskemas dan RSUD akibat melonjaknya warga DKI yang berobat.
"Jadi nanti setiap 2.500
peserta KJS mempunyai dokter pribadi. Dengan demikian puskesmas dan
rumah sakit akan berkurang bebannya," kata Dien di Balai Kota, Jakarta,
Kamis, 4 April 2013.
Menurut Dien, nantinya warga miskin peserta KJS akan diberikan pengetahuan dan penyuluhan tentang tindakan preventif bangaimana cara hidup sehat dan bersih agar tidak gampang terkena penyakit.
"Jadi kami akan push di dokter primer atau dokter keluarga tadi, di sana kami akan latih bagaimana melakukan preventif, promotif. Nanti yang sakit akan tetap dilayani puskemas dan rumah sakit," ujarnya.
Dien menuturkan, pelaksanaan dokter keluarga atau dokter primer tersebut akan mulai dilaksanakan bulan ini di beberapa daerah yang kualitas kesehatan warganya kurang baik seperti di daerah Pademangan, Cilincing, dan Tanjung Priok. Kata dia, daerah kumuh tersebut akan menjadi prioritas utama.
"Dalam satu bulan ini dicoba dulu. Kami mantapkan dulu, nanti bulan kedua evaluasi. Daerah kumuh dan miskin itu yang prioritas kami," ucap dia.
Menurut Dien, nantinya warga miskin peserta KJS akan diberikan pengetahuan dan penyuluhan tentang tindakan preventif bangaimana cara hidup sehat dan bersih agar tidak gampang terkena penyakit.
"Jadi kami akan push di dokter primer atau dokter keluarga tadi, di sana kami akan latih bagaimana melakukan preventif, promotif. Nanti yang sakit akan tetap dilayani puskemas dan rumah sakit," ujarnya.
Dien menuturkan, pelaksanaan dokter keluarga atau dokter primer tersebut akan mulai dilaksanakan bulan ini di beberapa daerah yang kualitas kesehatan warganya kurang baik seperti di daerah Pademangan, Cilincing, dan Tanjung Priok. Kata dia, daerah kumuh tersebut akan menjadi prioritas utama.
"Dalam satu bulan ini dicoba dulu. Kami mantapkan dulu, nanti bulan kedua evaluasi. Daerah kumuh dan miskin itu yang prioritas kami," ucap dia.
0 komentar:
Posting Komentar