TB News - Raut wajah Adi Bing Slamet tampak emosional setiap kali menyebut nama Eyang Subur. Dalam salah satu tayangan infotainment, mantan penyanyi cilik era 1980-an ini, bahkan sempat berurai air mata.
Sosok pria yang menjadi panutannya selama 16 tahun tersebut,
membuatnya kecewa. Adi merasa Eyang Subur telah menjerumuskan dirinya ke
jalan sesat.
Putra maestro lawak Indonesia, Bing Slamet ini pun menuturkan,
banyak kejanggalan yang diajarkan pria 80 tahun itu. "Mana ada yang
mengajarkan kita mabuk-mabukan, menjauh dari agama. Kita di sana nggak dapat bimbingan yang baik," ujar Adi.
Perkenalan Adi dan Eyang Subur terjadi pada tahun 1995, oleh
perantara seorang teman. Mulanya, ia tak tertarik menemui pria paruh
baya tersebut. Namun, rasa penasaran membuat Adi memutuskan untuk
menyambangi Eyang Subur. Saat itu, ia kebetulan tengah membutuhkan
nasihat dari sosok orang tua. "Niat awal ke Subur itu hanya mencari
peran pengganti ayah. Niat kita nggak pernah jelek awalnya," ucapnya.
Seiring waktu, peran Eyang Subur tak hanya sebagai sosok yang
dituakan. Melainkan juga sebagai guru spiritual, begitu Eyang Subur
biasa disebut oleh para pengikutnya.
Selama 'berguru' ke Eyang Subur, Adi tak pernah menemukan keanehan.
Ia menilai setiap perkataan yang terlontar dari sang guru spiritual
baik adanya. Namun, hubungan keduanya mulai renggang ketika Adi mulai
menekuni lebih dalam tentang agama yang dianutnya.
Tudingan demi tudingan yang memojokkan Eyang Subur membuat kerabat
dekatnya gerah. Salah satunya Eyang Sigit. Ia membantah klaim Adi Bing
Slamet. "Coba diingat-ingat lagi Di, apa yang sudah Eyang Subur kasih ke
kamu. Kok kamu masih menjelek-jelekkan dia saat ini," ujar Sigit.
Hubungan Eyang Subur dan Adi Bing Slamet ini mengingatkan kembali
kedekatan beberapa pesohor dengan guru spiritualnya masing-masing. Ki
Joko Bodo, salah satu guru spiritual yang juga banyak didatangi artis
hingga pejabat mengungkapkan bahwa rata-rata para publik figur itu tidak
memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk menjalani karier mereka
sendiri.
Tanpa menyebut nama, pemilik Istana Wong Sintinx ini
mengatakan lebih dari 90 persen dari mereka yang datang berubah
nasibnya. Pekerjaan menjadi lancar, karier cemerlang, dan asmara mulus.
Pria kelahiran Singaraja ini juga tak membantah dirinya memasang
tarif untuk praktik spiritualnya. Namun, dia tidak menerapkan ini pada
pelanggan dari kelas bawah. "Baru tiga tahun ini, saya nggak mikirin lagi biayanya. Karena yang penting mereka senang dan tidak kapok datang ke saya," ujarnya.
Tapi tidak jarang ia juga menerima komplain dari 'pasiennya'. Salah seorang pasien sempat ngambek karena kariernya mandek di tengah jalan."Soal gagal ya pasti ada, karena saya kan hanya orang biasa, manusia biasa. Nggak bisa menjanjikan macam-macam," katanya.
Lain Ki Joko Bodo, lain juga Umi Nung. Wanita bernama asli Nuur
Binti Muhammad Baabud ini menjadi guru spiritual dalan arti tempat
curahan hati para artis. Sebut Kiki Amalia yang banyak berkonsultasi soal urusan rumah tangga.
Umi Nung yang sudah menganggap Kiki sebagai anaknya sendiri bahkan
sempat emosi saat Kiki disebut sebagai wanita materialistis. "Saya
sebagai guru spiritualnya tidak terima. Kiki anak yang baik dan sayang
kepada orang yang lebih tua," ujar Umi Nung.
Selain Kiki, Maia Estianty juga menjadi murid Umi Nung. Maia, ujar
Umi Nung lebih banyak berkonsultasi soal pria yang mendekatinya. "Saya
hanya mendengarkan dan memberi masukan saja kepada Maia mana yang
terbaik," ujar wanita yang mengaku pasiennya tidak hanya dari kalangan
artis ini.
Sebelum menjadi guru spiritual, Umi sebelumnya mengetuai majelis
taklim Dzikir Salawat As Syifa. Di majelis yang didominasi banyak
wanita, Umi menampung segala bentuk keluh kesah. Kata Umi, mereka merasa
terbantu dengan nasihat dan masukan darinya. Ia pun menekankan kepada
kliennya untuk lebih banyak beribadah.
Sebenarnya perlukah peran guru spiritual dalam menjalani hidup.
Hingga banyak yang justru membiarkan hidupnya didalangi oleh pihak lain.
Mungkinkan menjalani hidup tanpa campur tangan guru spiritual?
Menurut psikolog Alissa Wahid, guru atau pembimbing spiritual
memang diperlukan bagi sebagian orang. Namun kehadirannya dibutuhkan
hanya untuk mencari serta membentuk keberanian.
"Keberanian ini terkait pada orang yang tak punya leadership,
sulit hidup mandiri, dan kurang berwawasan. Biasanya merekalah yang
membutuhkan figur pendamping. Namun sebenarnya tak melulu harus dengan
pendamping spiritual," kata Allisa.
Pembimbing atau guru spiritual haruslah seseorang yang sudah matang secara spiritual. Bukan dengan mengandalkan klenik, bukan juga memberikan aji pengasihan.
Karakter diri menjadi hal yang ditekankan putri Abdurrahman Wahid
ini. Ketika seseorang telah mengenal siapa dan seperti apa dirinya, maka
mereka akan lebih mudah mencari guru atau pendamping.
Namun ketika telah mendapati pendamping yang tepat, Anda juga harus
memiliki kekuatan diri. Bukan bergantung pada satu figur saja. Dengan
kata lain, Anda harus tetap memperluas wawasan dengan cara belajar dari
banyak sumber.
Meski fenomena guru spiritual akrab di kalangan artis, tak semua menggunakan jasa ini. Dewi Perssik dan Nikita Mirzani misalnya. Soal mendongkrak kepercayaan diri mereka punya resep lain.
"Kalau aku sih nggak perlu santet atau susuk. kembali saja
ke diri masing-masing," ujarnya Nikita. Ia sadar benar bahwa karier tak
hanya tentang kemampuan tapi juga penampilan. Agar makin laris ia
memilih mempercantik diri lewat permak tubuh.
Niki, panggilan akrabnya tidak membantah dirinya pernah melakukan
permak payudara agar tetap seksi setelah menyusui. ia bahkan rela
merogoh kocek cukup mahal. "Waktu itu Rp70 juta kalau nggak salah," katanya.
Sama halnya dengan Nikita, Dewi Perssik atau kerap disapa Depe juga merasa perlunya menjaga tubuh dan wajah. "Pipi saya itu chubby,
saya nggak suka. Saya ingin seperti model yang tirus. Jadi saya alihkan
lemak di pipi saya ke bagian dagu supaya lebih menonjol," ungkapnya.
Menurut Depe, ia tak pernah khawatir soal karier hingga harus
mendatangi seorang guru spiritual. "Hidup ini mengalir saja. Saya hanya
menjalankan yang saya bisa, nggak pernah tahu guru spiritual," ujarnya.
Depe hanya menganggap orangtua-nya saja yang patut disebut sebagai
sosok guru spiritual. Ia juga menegaskan bahwa fondasi agama penting
sebagai bekal menjadi keartisan. Jika sudah memiliki ini, mereka tak
perlu mendatangi guru spiritual.
0 komentar:
Posting Komentar