Sahabat TB-News Apakah Anda suka penggemar sepatu
high heels? Memakai sepatu hak tinggi memang bisa membantu Anda untuk
tampil lebih elok dan menawan. Sayangnya, sepatu ini
sering menimbulkan banyak keluhan mulai dari nyeri sampai kuku kaki yang tumbuh
ke dalam.
Resiko yang lebih besar ini disebabkan adanya hormon estrogen pada tubuh wanita, yang menyebabkan kemampuan perempuan untuk mengalami menstruasi, kehamilan, menyusui, dan menopause. Pada saat siklus tersebut terjadi, kalsium dalam tubuh perempuan akan hilang dalam jumlah banyak, dan menyebabkan tulang mudah keropos lebih cepat.
Resiko yang lebih besar ini disebabkan adanya hormon estrogen pada tubuh wanita, yang menyebabkan kemampuan perempuan untuk mengalami menstruasi, kehamilan, menyusui, dan menopause. Pada saat siklus tersebut terjadi, kalsium dalam tubuh perempuan akan hilang dalam jumlah banyak, dan menyebabkan tulang mudah keropos lebih cepat.
Bagian kaki yang disebut head
metatarsal memiliki tugas yang paling banyak dan berat, saat menggunakan high
heels. Bagian ini bertugas menopang seluruh bobot tubuh dalam satu titik. Jika
tak terbiasa menggunakan sepatu jenis ini, Anda bisa mengalami cidera yang
disebut osteoartritis. Osteoartritis ini disebabkan karena cairan “pelumas” di
bagian persendian kaki (disebut cairan sinovial) terkikis, sehingga menyebabkan
ujung-ujung tulang di persendian saling bergesekan satu sama lain. Gejala ini
ditandai dengan rasa nyeri di bagian persendian pergelangan kaki. Nah, jika
penyakit ini dibiarkan, bisa menyebabkan tulang semakin rapuh dan patah.
Gesekan tulang, selain menyebabkan rasa nyeri, pada akhirnya akan berpengaruh
pada kepadatan massa tulang dan menyebabkan osteoporosis, apalagi jika tidak
didukung dengan asupan kalsium yang tepat untuk menjaga keutuhan tulang.
Selain menyebabkan
pegal atau nyeri, bahaya lainnya dari sepatu berhak tinggi adalah bisa
menyebabkan kuku kaki tumbuh ke dalam. Para ahli medis spesialis kaki
(podiatrist) dari Loyola University Health System, Amerika Serikat memaparkan
menempatkan tekanan yang konstan pada jari kaki, maka kuku kaki yang besar bisa
tumbuh ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi. Banyak dokter memperingatkan
bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan dan tidak diobati maka bisa menyebabkan
komplikasi yang lebih serius dan memicu terjadinya kerusakan permanen pada kuku
kaki. Jika jari kaki mulai terasa menyakitkan, bengkak dan keluar cairan maka
ada kemungkinan ia sudah terinfeksi dan perlu dirawat oleh dokter. Sebaiknya
segera periksakan diri ke dokter, karena jika tidak diobati bisa membuat kuku
copot atau harus diangkat.
Sebaiknya,
jika Anda ingin rasa sakit itu tidak datang terus-menerus, biasakanlah memakai
sepatu high heels dalam beraktivitas. Dengan rutin pakai sepatu jenis tersebut,
otot kaki Anda akan terbiasa. Pemakaian high heels yang tidak teratur justru
bisa membuat betis semakin nyeri.
Idealnya, variasikan pemakaian sepatu high heels Anda dengan sepatu yang
haknya tidak terlalu tinggi. Dengan cara ini otot kaki akan jadi lebih
terbiasa. Bagi Anda yang suka memakai sepatu high heels, usahakan menyempatkan
diri untuk melakukan strecthing atau peregangan setiap pagi. Langkah ini bisa
membuat otot tidak tegang dan peredaran darah lancar. Untuk meredakan rasa
sakit atau pegal, Anda juga bisa merendam kaki di air hangat. Tambahkan garam
Epsom. Garam tersebut kaya akan kandungan mineral termasuk magnesium dan
sulfat. Saat kulit menyerap magnesium, hal itu akan membantu tubuh memperbaiki
dan memperbaharui jaringan yang rusak.
Dan
bagi Anda yang menggunakan high heels hanya untuk penampilan, Anda bisa membawa
2 sepatu. Jadi, satu high heels dan satu lagi sepatu biasa yang lebih nyaman.
Dengan begitu, anda tidak perlu merasa pegal dan nyeri setelah lelah
beraktifitas seharian. (Cipta Uli Mediana)
0 komentar:
Posting Komentar