(Reuters)
Ini adalah serangan tunggal paling mematikan dari Israel sejak Rabu.
TB News - Serangan Israel hari Minggu kemarin di kota Gaza menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Jamal Dalu, seorang pemilik toko. Roket Israel menghantam tepat di rumahnya, menghabiskan seluruh anggota keluarganya.
Seperti diberitakan New York Post, insiden itu adalah serangan tunggal Israel paling mematikan sejak Rabu kemarin. Sebanyak 11 orang tewas, sembilan di antaranya adalah anggota keluarga Dalu, terdiri dari istrinya, adiknya, dua anak perempuannya, menantunya, dan empat cucunya, kakak beradik, yang berusia antara 2 hingga 6 tahun. Dua korban tewas lainnya adalah tetangganya.
Para korban ini ditemukan di antara reruntuhan yang berhasil diangkut menggunakan alat berat. Upaya evakuasi berlangsung selama lebih dari satu jam. Saat insiden itu terjadi, Dalu tengah berada di rumah tetangganya.
"Kami tengah tertidur saat mendengar ledakan besar. Tidak ada kata yang sanggup menggambarkan apa yang terjadi, hanya ada asap dan debu, dan keheningan, karena suara ledakan membuat kami tuli," kata Abdul-Latif Dahman, tetangga Dalu.
Saat evakuasi dilakukan, bau residu bom masih tercium. Kaca-kaca berserakan, besi-besi bengkok. Saat beberapa tubuh-tubuh mungil ditemukan di antara reruntuhan, tangisan warga meledak. "Allahu Akbar!" teriak mereka.
Seorang pekerja langsung
melarikan seorang bocah perempuan menuju ambulans, sementara seorang
warga lainnya menggendong mayat bocah lelaki dan memapahnya menjauh.
Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh, mengutuk serangan tersebut sebagai upaya pembantaian keji yang dilakukan oleh Israel. Sementara itu, Israel tetap berdalih tindakannya demi melindungi warganya dari roket Hamas.
"Orang yang diincar dalam kasus ini bertanggungjawab karena menembakkan roket ke Israel. Saya tidak tahu apa yang terjadi, yang jelas, kami berusaha melindungi warga Israel," kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Yoav Mordechai.
Menurut tim kesehatan Gaza, korban tewas hingga Minggu malam di Gaza mencapai 72 orang. Sementara itu, korban luka mencapai 600 orang di Gaza. Dari sisi Israel, tiga orang terbunuh dan 79 orang terluka.
Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh, mengutuk serangan tersebut sebagai upaya pembantaian keji yang dilakukan oleh Israel. Sementara itu, Israel tetap berdalih tindakannya demi melindungi warganya dari roket Hamas.
"Orang yang diincar dalam kasus ini bertanggungjawab karena menembakkan roket ke Israel. Saya tidak tahu apa yang terjadi, yang jelas, kami berusaha melindungi warga Israel," kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Yoav Mordechai.
Menurut tim kesehatan Gaza, korban tewas hingga Minggu malam di Gaza mencapai 72 orang. Sementara itu, korban luka mencapai 600 orang di Gaza. Dari sisi Israel, tiga orang terbunuh dan 79 orang terluka.
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar