Kereta menabrak bus sekolah di Mesir
Palang kereta tidak menutup saat insiden itu terjadi.
TB news - Sebanyak
48 anak tewas dalam kondisi yang mengerikan saat bus sekolah yang
mereka tumpangi ditabrak kereta di Kairo, Mesir. Kecelakaan ini diduga
akibat kelalaian penjaga pintu kereta saat bertugas.
Diberitakan Reuters, insiden
yang terjadi pada Sabtu waktu setempat itu juga menewaskan dua orang
dewasa yang berada di dalam bus. Kendaraan itu terbelah dua saat kereta
berkecepatan tinggi menabraknya.
Menurut saksi mata, tubuh para korban berhamburan saking kencangnya tabrakan. Tas-tas dan buku sekolah berserakan, beberapa di antaranya penuh noda darah. Korban dalam keadaan mengenaskan, terpotong-potong beberapa bagian.
"Saya melihat kereta menabrak bus itu dan menyeretnya sejauh satu kilometer di tengah rel," kata Ahmed Youssef, saksi mata.
Menurut kesaksian beberapa orang, saat insiden itu terjadi, palang pintu terbuka dan tidak menutup. Ternyata, penjaga palang pintu tertidur dan tidak melihat kereta datang. "Pekerja palang pintu tertidur, dia telah ditahan," kata Asisten Gubernur Kairo Yahya Keshk.
Peristiwa ini memicu kemarahan pada pemerintah yang dinilai lalai dalam mengatasi masalah transportasi. Akibat peristiwa ini juga, Menteri Transportasi Mesir Mohamed Rashad dan kepala jawatan kereta api Mesir mengundurkan diri.
Rencananya, Perdana Menteri Hisham Kandil akan menyambangi lokasi untuk melihat situasi. Namun, warga yang marah menolak kedatangannya. "Kami tidak akan menerima pejabat datang kemarin. Mereka hanya ingin tampil di media," kata Alaa Ahmed, orangtua salah satu korban.
Ini bukan kali pertama kecelakaan kereta parah terjadi di Mesir. Sebelumnya tahun 2002, tujuh gerbong kereta terbakar, dan membunuh sedikitnya 360 orang. Awal bulan ini, tiga orang warga Mesir terbunuh dan 30 lainnya terluka pada kecelakaan kereta di kota Fayoum.
Menurut saksi mata, tubuh para korban berhamburan saking kencangnya tabrakan. Tas-tas dan buku sekolah berserakan, beberapa di antaranya penuh noda darah. Korban dalam keadaan mengenaskan, terpotong-potong beberapa bagian.
"Saya melihat kereta menabrak bus itu dan menyeretnya sejauh satu kilometer di tengah rel," kata Ahmed Youssef, saksi mata.
Menurut kesaksian beberapa orang, saat insiden itu terjadi, palang pintu terbuka dan tidak menutup. Ternyata, penjaga palang pintu tertidur dan tidak melihat kereta datang. "Pekerja palang pintu tertidur, dia telah ditahan," kata Asisten Gubernur Kairo Yahya Keshk.
Peristiwa ini memicu kemarahan pada pemerintah yang dinilai lalai dalam mengatasi masalah transportasi. Akibat peristiwa ini juga, Menteri Transportasi Mesir Mohamed Rashad dan kepala jawatan kereta api Mesir mengundurkan diri.
Rencananya, Perdana Menteri Hisham Kandil akan menyambangi lokasi untuk melihat situasi. Namun, warga yang marah menolak kedatangannya. "Kami tidak akan menerima pejabat datang kemarin. Mereka hanya ingin tampil di media," kata Alaa Ahmed, orangtua salah satu korban.
Ini bukan kali pertama kecelakaan kereta parah terjadi di Mesir. Sebelumnya tahun 2002, tujuh gerbong kereta terbakar, dan membunuh sedikitnya 360 orang. Awal bulan ini, tiga orang warga Mesir terbunuh dan 30 lainnya terluka pada kecelakaan kereta di kota Fayoum.
0 komentar:
Posting Komentar