Butuh biaya nyaris Rp1 triliun untuk membangun jembatan ini
TB Indonesia News -
Pemerintah berencana membangun jembatan yang panjangnya mencapai 1.420
meter menghubungkan Kecamatan Tayan Hilir dengn Kecamatan Piasak dan
Kecamatan Terajuk di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jika selesai,
jembatan ini menjadi yang terpanjang di Kalimantan atau kedua terpanjang
di Indonesia setelah Jembatan Suramadu.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dan Gubernur Kalbar, Cornelis, menancapkan tiang pertama pembangunan jembatan terpanjang yang berada di pulau Kalimantan ini pada Rabu 19 September 2012. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, mengatakan anggaran pembangunan jembatan ini Rp 907 miliar yang meliputi pula biaya pembebasan lahan.
“Jembatan Tayan ini akan menjadi bagian dari jalan Trans Kalimantan poros Selatan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah," kata Jakius. "Jika proyek ini selesai, maka jembatan Tayan menjadi yang terpanjang di Pulau Kalimantan dan nomor dua di Indonesia setelah jembatan Suramadu di Jawa Timur,” Jakius menjelaskan.
Jembatan ini akan mempermudah akses penyeberangan bagi warga di Kecamatan Piasak, dan Kecamatan Terajuk. Saat ini warga masih menggunakan penyeberangan kendaraan antara Tayan menuju Piasak dan sebaliknya, yang dilayani oleh dua buah kapal Feri berukuran kecil dan di operasikan oleh PT ASDP dan serta Ponton (kapal tongkang).
“Konsorsium yang terdiri dari China yaitu Road dan Bridge Corporation dan PT Wijaya Karya akan membangun jembatan Tayan dengan masa kerja selama 900 hari, dengan panjang jembatan yang akan dibangun sepanjang 1.420 meter,” kata Jakius Sinyor.
Menurut Jakius, lebar Jembatan Tayan didesain untuk tiga jalur kendaraan atau sekitar 11,5 meter dan tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. “Proyek ini didanai melalui pinjaman dari negara China sebesar 90 persen, dan APBN sebesar 10 persen. Pembangunan Jembatan Tayan ini menelan anggaran sekitar Rp 907 miliar,” ucap Jakius.
Konstruksi jembatan Tayan tersebut terbagi dalam dua bentangan yang menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak. Bentangan pertama jembatan dari arah Kota Tayan menuju Pulau Tayan sepanjang 300 meter. Bentangan kedua dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak sekitar 1.420 meter.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, mengatakan penancapan tiang pertama pembangunan jembatan Tayan sudah lama menjadi impian masyarakat Kalimantan Barat ini. “Awalnya hanya mimpi, tapi hari ini Jembatan Tayan jadi kenyataan,” kata Cornelis dalam sambutannya itu.
Cornelis mengatakan, pemerintah memang memberikan fokus pembangunan di wilayah Timur Provinsi Kalimantan Barat ini , dan hingga saat ini pemerintah sudah mengucurkan dana untuk pembangunan Kabupaten Sanggau mencapai Rp1,4 triliun. “Jangan bilang pemerintah itu tidur, dan tidak kerja? Kami sudah kucurkan dana pembangunan untuk Kabupaten Sanggau mencapai Rp1,4 triliun,” katanya.
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan jembatan Tayan yang akan dibangun ini adalah jembatan yang sangat stategis. Walau pun sebelumnya terjadi beberapa kali penundaan untuk pembangunannya, namun semuanya berjalan sesuai dengan rencana.
“Sebelas bulan kita tertunda untuk membangun, dan setelah selesai administrasi, kita baru membangunnya,” kata Djoko Kirmanto. "Anggaran bukan APBN murni, makanya pekerjaan terjadi penundaan,” kata Djoko.
Djoko juga meminta kepada para kontraktor pembangunan jembatan Tayan ini untuk dapat menyelesaikan pekerjaan jembatan ini tepat waktu.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dan Gubernur Kalbar, Cornelis, menancapkan tiang pertama pembangunan jembatan terpanjang yang berada di pulau Kalimantan ini pada Rabu 19 September 2012. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat, Jakius Sinyor, mengatakan anggaran pembangunan jembatan ini Rp 907 miliar yang meliputi pula biaya pembebasan lahan.
“Jembatan Tayan ini akan menjadi bagian dari jalan Trans Kalimantan poros Selatan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah," kata Jakius. "Jika proyek ini selesai, maka jembatan Tayan menjadi yang terpanjang di Pulau Kalimantan dan nomor dua di Indonesia setelah jembatan Suramadu di Jawa Timur,” Jakius menjelaskan.
Jembatan ini akan mempermudah akses penyeberangan bagi warga di Kecamatan Piasak, dan Kecamatan Terajuk. Saat ini warga masih menggunakan penyeberangan kendaraan antara Tayan menuju Piasak dan sebaliknya, yang dilayani oleh dua buah kapal Feri berukuran kecil dan di operasikan oleh PT ASDP dan serta Ponton (kapal tongkang).
“Konsorsium yang terdiri dari China yaitu Road dan Bridge Corporation dan PT Wijaya Karya akan membangun jembatan Tayan dengan masa kerja selama 900 hari, dengan panjang jembatan yang akan dibangun sepanjang 1.420 meter,” kata Jakius Sinyor.
Menurut Jakius, lebar Jembatan Tayan didesain untuk tiga jalur kendaraan atau sekitar 11,5 meter dan tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. “Proyek ini didanai melalui pinjaman dari negara China sebesar 90 persen, dan APBN sebesar 10 persen. Pembangunan Jembatan Tayan ini menelan anggaran sekitar Rp 907 miliar,” ucap Jakius.
Konstruksi jembatan Tayan tersebut terbagi dalam dua bentangan yang menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak. Bentangan pertama jembatan dari arah Kota Tayan menuju Pulau Tayan sepanjang 300 meter. Bentangan kedua dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak sekitar 1.420 meter.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, mengatakan penancapan tiang pertama pembangunan jembatan Tayan sudah lama menjadi impian masyarakat Kalimantan Barat ini. “Awalnya hanya mimpi, tapi hari ini Jembatan Tayan jadi kenyataan,” kata Cornelis dalam sambutannya itu.
Cornelis mengatakan, pemerintah memang memberikan fokus pembangunan di wilayah Timur Provinsi Kalimantan Barat ini , dan hingga saat ini pemerintah sudah mengucurkan dana untuk pembangunan Kabupaten Sanggau mencapai Rp1,4 triliun. “Jangan bilang pemerintah itu tidur, dan tidak kerja? Kami sudah kucurkan dana pembangunan untuk Kabupaten Sanggau mencapai Rp1,4 triliun,” katanya.
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan jembatan Tayan yang akan dibangun ini adalah jembatan yang sangat stategis. Walau pun sebelumnya terjadi beberapa kali penundaan untuk pembangunannya, namun semuanya berjalan sesuai dengan rencana.
“Sebelas bulan kita tertunda untuk membangun, dan setelah selesai administrasi, kita baru membangunnya,” kata Djoko Kirmanto. "Anggaran bukan APBN murni, makanya pekerjaan terjadi penundaan,” kata Djoko.
Djoko juga meminta kepada para kontraktor pembangunan jembatan Tayan ini untuk dapat menyelesaikan pekerjaan jembatan ini tepat waktu.
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar