Kompetisi diikuti 62 unit layanan publik dari 34 kementerian/lembaga.
Tak tanggung-tanggung dan
sebagai bukti keseriusan pemerintah, digelar perhelatan atau kompetisi
untuk mencari siapa yang paling memberikan pelayanan publik terbaik
se-Indonesia.
Sebagai pihak
penyelenggara adalah Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4), sedangkan dewan juri diambil dari pihak
kompeten dan independen. Selain itu, kompetisi yang digelar ini
berlandaskan pada open government, yakni, transparansi, partisipasi, dan inovasi.
Inatrade, aplikasi
pengajuan perizinan di bidang perdagangan milik Kementerian Perdagangan
(Kemendag) menjadi jawara dalam kompetisi layanan publik paling
progresif se-Indonesia.
Masih ada sembilan
layanan publik terbaik lainnya, di antaranya Sistem Penerbitan Paspor
dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dari Kementerian Hukum dan HAM,
Beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Perizinan Frekuensi Radio dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan
National Traffic Management Center (NTMC) Mabes Polri.
Wakil Presiden Boediono
menyambut baik pelaksanaan kompetisi ini. Ia berharap, kompetisi
tersebut akan menularkan pembenahan dan perbaikan layanan pada
unit-unit pelayanan publik lainnya. Mulai dari tingkat pusat hingga ke
daerah.
"Ke depan, saya akan
mendukung terus apapun yang dibutuhkan untuk menggulirkan ini lebih luas
lagi," kata dia di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat 10
Agustus 2012.
Sebagai penyelenggara
kompetisi, Ketua UKP4, Kuntoro Mangkusubroto, juga berharap, seluruh
unit layanan publik di kementerian atau lembaga baik pemerintah maupun
swasta dapat segera memperbaiki kinerjanya dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
"Melalui open government,
yaitu transparansi, partisipasi, dan inovasi, kami harapkan birokrasi
berlomba-lomba untuk menjadi jauh lebih efisien, efektif, dan progresif
dalam memberikan layanan kepada masyarakat," kata di tempat yang sama.
Peneliti Politik
Kebijakan Publik P2P (Pusat Penelitian Politik) LIPI, Syafuan Rozipun,
berpendapat bahwa kompetisi tersebut akan membuat iri kementerian atau
lembaga pemerintah lainnya yang belum berhasil meraih peringkat dalam
kompetisi tersebut.
"Sebab, ajang ini menjadi penting sekali bagi kementerian maupun lembaga pemerintah untuk menunjukkan bahwa mereka sudah on the track dengan cita-cita reformasi yang dicanangkan," kata dia saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat.
Selain itu, dia
menambahkan, kompetisi ini juga memacu kementerian dan lembaga-lembaga
pemerintah bisa bersaing, bahkan lebih baik dari perusahaan swasta yang
tentunya dinilai masyarakat lebih dulu dalam memberikan pelayanan kepada
publik.
"Untuk itu, kalau bisa setiap tahun ajang ini diselenggarakan agar kementerian dan lembaga negara bisa menunjukkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik," tegas Syafuan.
Inatrade Juara
Tercatat,
Inatrade, aplikasi pengajuan perizinan di bidang perdagangan milik
Kemendag menjadi pemenang peringkat I dari Top 10 dalam kompetisi
layanan publik paling progresif se-Indonesia tahun ini.
Ketua Juri Kompetisi
Layanan Publik, Danang Girindrawardana, menyatakan bahwa layanan publik
di bawah Menteri Gita Wirjawan itu menerapkan sistem pelayanan publik
online dan mempercepat proses perizinan selesai hingga menjadi dua hari
saja. "Sangat inovatif," ujarnya saat memberikan sambutan dan pengumuman
pemenang di Auditorium Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
Sedangkan Kepala UKP4
Kuntoro Mangkusubroto mengapresiasi NTMC Mabes Polri. Menurut dia,
pelayanan publik Polda Metro Jaya saat ini merupakan salah satu instansi
yang mampu memberikan pelayanan kepada publik sangat baik, terutama
dalam menginformasikan kondisi lalu lintas.
"TMC merupakan yang saya
banggakan. Kalau kita tanya mengapa ada macet, maka akan ada jawaban
sangat cepat dari petugas," kata Kuntoro.
Kompetisi layanan publik
ini diikuti 62 unit layanan publik dari 34 kementerian/lembaga, dalam
perjalanan melalui akses dari tim juri yang kompeten dan independen
selama April hingga Juli 2012.
Secara bertahap, peserta
yang masuk Top 20 kemudian diseleksi hingga akhirnya ditetapkan Top 10
layanan publik paling progresif.
Pada tahap awal
penilaian, untuk mengerucutkan 62 peserta menjadi Top 20, dewan juri
mendalami secara cermat laporan perkembangan bulanan
masing-masing kementerian/lembaga.
Sedangkan untuk proses
pemilihan menjadi Top 10, dewan juri menilai presentasi seluruh peserta
Top 20 dan mengunjungi secara langsung unit-unit pelayanan publik
tersebut.
Berikut urutan 10 layanan publik terbaik dan paling progresif se-Indonesia yang menjadi jawara:
1. Inatrade dari Kementerian Perdagangan
2. Sistem Penerbitan Paspor dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Kementerian Hukum dan HAM
3. Beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Perizinan Frekuensi Radio dari Kementerian Komunikasi dan Informasi
5. National Traffic Management Center Mabes Polri
6. Notifikasi Kosmetika Badan Pengawasan Obat dan Makanan
7. Penilaian Keamanan Pangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Satuan Penyelenggara Administrasi SIM Polda Metro Jaya
9. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Kementerian Pekerjaan Umum
10. Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar