TB Indonesia News - Lagi-lagi,
dinas pendidikan, Kemenag Kota Sungai Penuh dan Kabupaten disibukkan dengan
urusan distribusi guru yang belum merata. Di Kabupaten, misalnya. Di sini,
penempatan guru PNS masih menjadi masalah, sehingga muncul kesan terjadi
kekurangan tenaga pengajar. Padahal, yang menjadi persoalan penempatan kurang
merata. ujar Hafzirwan S.pd kepala UPTD keliling danau ketika di konfirmasi
Media News Publik di ruang kerjaNya senin [9/7]
Di satu sekolah
kekurangan guru, tapi di sekolah lain terutama di perkotaan terjadi penumpukan
guru. ‘’Umumnya satu guru PNS mengajar sekitar 25-30 siswa, namun di pelosok
seperti Kecamatan Gunung Raya, masih ada guru yang mengajar melebihi kuota
akibat kurangnya tenaga pengajar,’’ ujar hafzirwan. Di sisi terpisah dia
mengungkapkan, '' Di satu sekolah harus memiliki guru agama tunggal, tapi masih
ada sekolah yang masih menyimpan lebih dari satu orang guru Agama, seperti di
SD 13 dan 14 punai merindu SD 15 tanjung pauh Mudik SD 16 pondok siguang. Dan
SD 5, 21, 23, 24, 52, 92, 95. Masing-masing memiliki guru agama double,
sehingga menyebabkan di tundanya pembayaran sertifikasi, dan menimbulkan
keresahan dari guru kelas '' TambahNya.
Diakuinya
penempatan guru di kec keliling danau saat ini belum merata. ‘’Persoalan ini
sebenarnya bukan daerah kita saja, namun terjadi berbagai daerah di kerinci.
Ini terjadi karena mengajar di pusat kabupaten memiliki sarana yang lebih
lengkap daripada di pelosok desa,” katanya.
Seharusnya
ada perbedaan antara guru yang mengajar di pusat kabupaten dengan daerah
pelosok. ‘’Seperti adanya insentif dan sertifikasi di utamakan, Pihak Diknas
dan kemenag kabupaten dan kota
Sungai Penuh juga sedang mengkaji masalah pemerataan guru ini sehingga harus
ada guru yang mau ditempatkan di mana saja sesuai kesepakatan saat penerimaan
SK,’’ ujarnya yang menambahkan keliling danau tak kekurangan guru hanya saja
penempatannya kurang merata. ujarnya.
Ditulis Oleh : Indra Wirawan
0 komentar:
Posting Komentar