TB Indonesia News - Pemimpin Organisasi Pertahanan Pasif
Iran mengatakan para ahli Iran sedang menyiapkan rencana pertahanan
strategis dunia maya guna membantu negeri itu menanggulangi serangan
maya, demikian laporan kantor berita setengah resmi, Mehr, Jumat (15/6).
"Pada tahun sebelumnya (Kalender Iran, yang berakhir pada 19 Maret), komando dunia maya negeri ini dibentuk, dan (rumus) strategi pertahanan dunia maya sekarang jadi agenda kami," kata Gholam-Reza Jalali, Kamis (15/6).
"Poin pentingnya ialah kami mengembangkan mekanisme bagi pertahanan dunia maya dengan cara kami akan mampu mempertahankan negeri ini dari virus baru," kata Jalali sebagaimana dikutip.
Selama beberapa tahun belakangan, Iran telah menjadi sasaran sejumlah serangan di dunia maya, yang telah mengganggu sistem industri negeri tersebut. Namun para ahli Iran telah mampu secara gemilang memantau dan menangkal semua serangan itu, ia menambahkan.
Pejabat tersebut mengatakan pusat kegiatan komando dunia maya ialah pada pertahanan maya dan Iran tak berencana melancarkan serangan dunia maya terhadap negara lain, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu siang.
Pada Mei, media Iran melaporkan para ahli komputer Iran mendeteksi dan menaklukkan virus rumit mata-mata Israel.
Satu virus komputer yang dikenal dengan nama "Flame" telah mengincar industri minyak Iran, kata harian Kayhan. Namun surat kabar tersebut menambahkan para ahli Iran telah mampu mendeteksi dan menaklukkannya.
Pemimpin Organisasi Teknologi Informasi Iran Ali Hakim Javadi sebelumnya mengatakan para ahli di negeri tersebut telah berhasil memproduksi perangkat lunak antivirus yang dapat menemukan dan menghapuskan virus komputer "Flame", yang dideteksi.
Javadi mengatakan perangkat lunak antivirus asli Iran itu telah mampu mendeteksi virus tersebut dan membersihkan komputer yang terinfeksi.
Ia menyatakan perangkat jahat itu berbeda dari virus lain dan lebih merusak dibandingkan dengan "Stuxnet".
Pada 24 April, seorang pejabat perminyakan Iran mengatakan para ahli di negeri tersebut telah menaklukkan serangan dunia maya terhadap Kementerian Perminyakan negeri itu.
Wakil Menteri Urusan Rekayasa, Hamdollah Mohammadnejad mengatakan, "Baru-baru ini, sedikit server Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) diserang perangkat jahat, tapi para ahli keamanan maya di industri perminyakan segera menaklukkannya."
Pada 23 April, kantor berita setengah resmi ISNA melaporkan virus tersebut diidentifikasi sebagai "Viper", yang juga telah mengincar beberapa jejaring lain sektor industri Iran.
Pada Oktober 2010, Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi mengumumkan Iran telah mendeteksi dan menggagalkan satu virus yang ditujukan untuk menyerang sistem instalasi nuklir di negeri itu.
Iran menyatakan "cacing" komputer tersebut, "Stuxnet", telah menyerang 30.000 alamat Protokol Internet (IP) di Iran, termasuk komputer pribadi staf di instalasi pembangkit listrik nuklir pertama di negeri itu, Bushehr. Teheran juga menyatakan Israel dan konglomerat Siemens berada di belakang serangan terhadap jejaring industrinya tersebut.
"Pada tahun sebelumnya (Kalender Iran, yang berakhir pada 19 Maret), komando dunia maya negeri ini dibentuk, dan (rumus) strategi pertahanan dunia maya sekarang jadi agenda kami," kata Gholam-Reza Jalali, Kamis (15/6).
"Poin pentingnya ialah kami mengembangkan mekanisme bagi pertahanan dunia maya dengan cara kami akan mampu mempertahankan negeri ini dari virus baru," kata Jalali sebagaimana dikutip.
Selama beberapa tahun belakangan, Iran telah menjadi sasaran sejumlah serangan di dunia maya, yang telah mengganggu sistem industri negeri tersebut. Namun para ahli Iran telah mampu secara gemilang memantau dan menangkal semua serangan itu, ia menambahkan.
Pejabat tersebut mengatakan pusat kegiatan komando dunia maya ialah pada pertahanan maya dan Iran tak berencana melancarkan serangan dunia maya terhadap negara lain, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu siang.
Pada Mei, media Iran melaporkan para ahli komputer Iran mendeteksi dan menaklukkan virus rumit mata-mata Israel.
Satu virus komputer yang dikenal dengan nama "Flame" telah mengincar industri minyak Iran, kata harian Kayhan. Namun surat kabar tersebut menambahkan para ahli Iran telah mampu mendeteksi dan menaklukkannya.
Pemimpin Organisasi Teknologi Informasi Iran Ali Hakim Javadi sebelumnya mengatakan para ahli di negeri tersebut telah berhasil memproduksi perangkat lunak antivirus yang dapat menemukan dan menghapuskan virus komputer "Flame", yang dideteksi.
Javadi mengatakan perangkat lunak antivirus asli Iran itu telah mampu mendeteksi virus tersebut dan membersihkan komputer yang terinfeksi.
Ia menyatakan perangkat jahat itu berbeda dari virus lain dan lebih merusak dibandingkan dengan "Stuxnet".
Pada 24 April, seorang pejabat perminyakan Iran mengatakan para ahli di negeri tersebut telah menaklukkan serangan dunia maya terhadap Kementerian Perminyakan negeri itu.
Wakil Menteri Urusan Rekayasa, Hamdollah Mohammadnejad mengatakan, "Baru-baru ini, sedikit server Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) diserang perangkat jahat, tapi para ahli keamanan maya di industri perminyakan segera menaklukkannya."
Pada 23 April, kantor berita setengah resmi ISNA melaporkan virus tersebut diidentifikasi sebagai "Viper", yang juga telah mengincar beberapa jejaring lain sektor industri Iran.
Pada Oktober 2010, Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi mengumumkan Iran telah mendeteksi dan menggagalkan satu virus yang ditujukan untuk menyerang sistem instalasi nuklir di negeri itu.
Iran menyatakan "cacing" komputer tersebut, "Stuxnet", telah menyerang 30.000 alamat Protokol Internet (IP) di Iran, termasuk komputer pribadi staf di instalasi pembangkit listrik nuklir pertama di negeri itu, Bushehr. Teheran juga menyatakan Israel dan konglomerat Siemens berada di belakang serangan terhadap jejaring industrinya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar