TB Indonesia News – Radamel Falcao membuktikan dirinya sebagai spesialis Liga
Europa. Untuk kedua kali secara beruntun, penyerang asal Kolombia itu
membantu tim yang dibelanya merebut gelar juara sekaligus mencantumkan
namanya dalam daftar top skor sepanjang masa.
Musim lalu Falcao membawa FC Porto
merajai Liga Europa berkat gol tunggalnya ke gawang SC Braga di Aviva
Stadium, Dublin, dalam partai puncak bertajuk laga sesama tim Portugal,
18 Mei 2011.Kontribusi bomber berusia 26 tahun itu pada menit ke-44
berbuah trofi perdananya di Benua Biru. Selang 12 bulan kemudian,
giliran Atletico Madrid yang dibawanya menduduki singgasana setelah
menundukkan Athletic Bilbao 3-0 di Arena Nationala,Bucharest, dini hari
kemarin.
Dalam final berjudul laga sesama tim Spanyol itu,Falcao menjadi kunci kemenangan Los Rojiblancos dengan mencetak dua gol beruntun pada menit ketujuh dan 34 yang diakhiri penetrasi Diego Ribas (85). “Saya bergabung ke Atletico untuk menjadi juara.Terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan malam ini yang hanya bisa dinikmati sejumlah pemain,” ujar Falcao, dilansir laman resmi UEFA.
Penampilan Falcao di Liga Europa musim ini seperti mengulang edisi sebelumnya. Selain menjadi pahlawan di final, dia juga mengukuhkan diri sebagai pemain tersubur. Striker kelahiran Santa Marta,Kolombia, 10 Februari 1986, itu mengumpulkan 12 gol.Torehan tersebut memastikannya menjadi top skor,melewati raihan Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04) yang hanya mencetak 10 gol.
Sementara pada musim 2010/2011, Falcao juga meraih predikat top skor Liga Europa seusai mengemas 17 gol. Sukses itu membuatnya menjadi pemain pertama yang mampu merebut status itu secara back-to-back atau dua musim beruntun menjadi yang terbaik. Secara keseluruhan Falcao telah mendulang 29 gol dari 29 penampilan di Liga Europa.Tapi, jika dihitung dengan kualifikasi, dia telah menghasilkan 30 gol dari 30 laga.
Alhasil, Falcao melesat ke urutan kedua dalam daftar 10 besar top skor sepanjang masa Liga Europa. Dia hanya tertinggal dua gol dari Henrik Larsson. Rekor Falcao tidak berhenti sampai di situ. Dia juga ditahbiskan sebagai salah satu bomber paling efisien di Liga Europa. Pasalnya, rasio gol per pertandingannya adalah 1,00. Dia hanya kalah dari legendaris Jerman Jupp Heynckes yang mengemas 23 gol dari 21 laga (1,10) selama periode 1971–1975.
Falcao turut pula tercatat sebagai pemain yang paling cepat mencapai tahap ini.Faktanya, rekor itu dibukukannya dalam tempo dua tahun atau sejak debutnya di Liga Europa pada 2010. Bandingkan dengan Larsson yang menciptakan 31 gol dari 45 penampilan setelah menghabiskan empat tahun (1996–2010). Terpenting,Falcao bisa berbangga diri karena merupakan satu-satunya pemain Amerika Latin yang mampu masuk daftar 10 besar top skor sepanjang masa Liga Europa.
Terbukti, sembilan pemain lainnya yang masuk jajaran ini berasal dari Eropa. “Saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan ini. Setelah mendapat kritik lantaran dianggap keliru dengan memilih Atletico, saya membuktikan bahwa penilaian mereka salah.Saya ingin berterima kasih kepada rekanrekan setim, staf klub, istri,dan keluarga di Kolombia,” pungkas pemain seharga 40 juta euro itu.
Dalam final berjudul laga sesama tim Spanyol itu,Falcao menjadi kunci kemenangan Los Rojiblancos dengan mencetak dua gol beruntun pada menit ketujuh dan 34 yang diakhiri penetrasi Diego Ribas (85). “Saya bergabung ke Atletico untuk menjadi juara.Terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan malam ini yang hanya bisa dinikmati sejumlah pemain,” ujar Falcao, dilansir laman resmi UEFA.
Penampilan Falcao di Liga Europa musim ini seperti mengulang edisi sebelumnya. Selain menjadi pahlawan di final, dia juga mengukuhkan diri sebagai pemain tersubur. Striker kelahiran Santa Marta,Kolombia, 10 Februari 1986, itu mengumpulkan 12 gol.Torehan tersebut memastikannya menjadi top skor,melewati raihan Klaas-Jan Huntelaar (Schalke 04) yang hanya mencetak 10 gol.
Sementara pada musim 2010/2011, Falcao juga meraih predikat top skor Liga Europa seusai mengemas 17 gol. Sukses itu membuatnya menjadi pemain pertama yang mampu merebut status itu secara back-to-back atau dua musim beruntun menjadi yang terbaik. Secara keseluruhan Falcao telah mendulang 29 gol dari 29 penampilan di Liga Europa.Tapi, jika dihitung dengan kualifikasi, dia telah menghasilkan 30 gol dari 30 laga.
Alhasil, Falcao melesat ke urutan kedua dalam daftar 10 besar top skor sepanjang masa Liga Europa. Dia hanya tertinggal dua gol dari Henrik Larsson. Rekor Falcao tidak berhenti sampai di situ. Dia juga ditahbiskan sebagai salah satu bomber paling efisien di Liga Europa. Pasalnya, rasio gol per pertandingannya adalah 1,00. Dia hanya kalah dari legendaris Jerman Jupp Heynckes yang mengemas 23 gol dari 21 laga (1,10) selama periode 1971–1975.
Falcao turut pula tercatat sebagai pemain yang paling cepat mencapai tahap ini.Faktanya, rekor itu dibukukannya dalam tempo dua tahun atau sejak debutnya di Liga Europa pada 2010. Bandingkan dengan Larsson yang menciptakan 31 gol dari 45 penampilan setelah menghabiskan empat tahun (1996–2010). Terpenting,Falcao bisa berbangga diri karena merupakan satu-satunya pemain Amerika Latin yang mampu masuk daftar 10 besar top skor sepanjang masa Liga Europa.
Terbukti, sembilan pemain lainnya yang masuk jajaran ini berasal dari Eropa. “Saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan ini. Setelah mendapat kritik lantaran dianggap keliru dengan memilih Atletico, saya membuktikan bahwa penilaian mereka salah.Saya ingin berterima kasih kepada rekanrekan setim, staf klub, istri,dan keluarga di Kolombia,” pungkas pemain seharga 40 juta euro itu.
Sindo | |
0 komentar:
Posting Komentar