Dalam pidatonya, dia menjunjung tinggi kebijakan yang mendahulukan militer.
TB Indonesia News - Pemimpin belia Korea Utara untuk
pertama kalinya menyampaikan pidatonya di hadapan tentara dan rakyat
sejak diangkat Desember tahun lalu. Dalam pidatonya, dia meminta
masyarakat untuk terus maju demi kemenangan bangsa.
Diberitakan Reuters, Minggu 15 April 2012, pidato Kim Jong-un tersebut disampaikan pada peringatan ulang tahun ke-100 Kim Il-sung, kakeknya. Di atas sebuah podium, dia menyaksikan parade baris-berbaris tentara Korut, sambil sesekali bersenda gurau dengan para jenderal di sampingnya.
Dalam pidatonya, Kim memuji kejayaan kakeknya dan ayahnya, Kim Jong-il dalam mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata yang revolusioner. Di hadapan ribuan pasukan, dia mendorong tentara dan rakyat untuk terus maju demi kejayaan abadi.
"Mari kita semua maju menuju kemenangan akhir," kata pemuda usia 20-an itu.
Dalam pidatonya itu, dia memuji angkatan bersenjata dan berkomitmen meningkatkan kekuatan. Perkataan ini sekaligus menunjukkan kebijakan Kim yang tidak berbeda dengan dua pendahulunya, yaitu mengedepankan militer.
"Demi meningkatkan martabat Songun (militer utama) dan Korea serta untuk menunaikan tugas membentuk negara sosialis yang kuat dan makmur, kami harus terus meningkatkan angkatan bersenjata rakyat," kata Kim, membacakan pidato tertulis.
Pidatonya tersebut sama sekali tidak menyinggung soal kegagalan peluncuran roket beberapa waktu lalu. Kim juga tidak memberikan komentar apa pun setelah pemerintahnya mengakui kegagalan tersebut.
Pengamat Korut dari Universitas Dongguk, Korea Selatan, Profesor Koh Yu-hwan, pidato Kim Jong-un ini persis seperti pada zaman Kim Il-sung, yaitu tidak membahas kegagalan negara.
"Mengakui kegagalan peluncuran roket dan membuat pernyataan setelahnya adalah pola pemerintahan yang baru dan persis seperti gaya memerintah kakeknya," kata Koh.
Diberitakan Reuters, Minggu 15 April 2012, pidato Kim Jong-un tersebut disampaikan pada peringatan ulang tahun ke-100 Kim Il-sung, kakeknya. Di atas sebuah podium, dia menyaksikan parade baris-berbaris tentara Korut, sambil sesekali bersenda gurau dengan para jenderal di sampingnya.
Dalam pidatonya, Kim memuji kejayaan kakeknya dan ayahnya, Kim Jong-il dalam mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata yang revolusioner. Di hadapan ribuan pasukan, dia mendorong tentara dan rakyat untuk terus maju demi kejayaan abadi.
"Mari kita semua maju menuju kemenangan akhir," kata pemuda usia 20-an itu.
Dalam pidatonya itu, dia memuji angkatan bersenjata dan berkomitmen meningkatkan kekuatan. Perkataan ini sekaligus menunjukkan kebijakan Kim yang tidak berbeda dengan dua pendahulunya, yaitu mengedepankan militer.
"Demi meningkatkan martabat Songun (militer utama) dan Korea serta untuk menunaikan tugas membentuk negara sosialis yang kuat dan makmur, kami harus terus meningkatkan angkatan bersenjata rakyat," kata Kim, membacakan pidato tertulis.
Pidatonya tersebut sama sekali tidak menyinggung soal kegagalan peluncuran roket beberapa waktu lalu. Kim juga tidak memberikan komentar apa pun setelah pemerintahnya mengakui kegagalan tersebut.
Pengamat Korut dari Universitas Dongguk, Korea Selatan, Profesor Koh Yu-hwan, pidato Kim Jong-un ini persis seperti pada zaman Kim Il-sung, yaitu tidak membahas kegagalan negara.
"Mengakui kegagalan peluncuran roket dan membuat pernyataan setelahnya adalah pola pemerintahan yang baru dan persis seperti gaya memerintah kakeknya," kata Koh.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar