TB Indonesia News - Pemerintah dalam waktu dekat segera
melaksanakan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.
"Pemerintah menargetkan program konversi BBM ke BBG akan dilaksanakan dalam waktu dekat. `Converter kit` akan diimpor dari Italia, dengan persentase hanya sekitar sepuluh persen dari total kebutuhan tahunan yang mencapai 250.000 unit," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Selasa.
Hidayat mengungkapkan pemerintah telah menunjuk tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan memproduksi converter kit tersebut.
"Ketiga BUMN tersebut, antara lain PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Wijaya Karya Tbk. Mereka (tiga BUMN itu) diarahkan untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat converter kit asal Italia," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, kerja sama teknis antara BUMN dengan produsen converter kit asal Italia itu dilakukan karena Indonesia berniat untuk menjadi produsen converter kit secara mandiri.
"Italia sendiri merupakan produsen converter kit terbesar di dunia, dan telah mengekspor peralatan tersebut kepada 60 negara di dunia," kata Hidayat.
Hidayat menuturkan, pemerintah berharap kerja sama di bidang teknologi dengan perusahaan asal Italia tersebut dapat mendorong kemampuan produsen dalam negeri untuk memproduksi converter kit sendiri.
"Pemerintah ingin agar industri nasional sudah bisa memproduksi converter kit secara masal dalam waktu enam bulan, terhitung sejak program itu berjalan, sehingga semua permintaan dapat mampu dipenuhi dari dalam negeri." kata Hidayat.
Hidayat menambahkan saat ini produksi converter kit per bulan hanya mencapai 3.000 unit.
"Pemerintah menargetkan program konversi BBM ke BBG akan dilaksanakan dalam waktu dekat. `Converter kit` akan diimpor dari Italia, dengan persentase hanya sekitar sepuluh persen dari total kebutuhan tahunan yang mencapai 250.000 unit," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Selasa.
Hidayat mengungkapkan pemerintah telah menunjuk tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan memproduksi converter kit tersebut.
"Ketiga BUMN tersebut, antara lain PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Wijaya Karya Tbk. Mereka (tiga BUMN itu) diarahkan untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat converter kit asal Italia," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, kerja sama teknis antara BUMN dengan produsen converter kit asal Italia itu dilakukan karena Indonesia berniat untuk menjadi produsen converter kit secara mandiri.
"Italia sendiri merupakan produsen converter kit terbesar di dunia, dan telah mengekspor peralatan tersebut kepada 60 negara di dunia," kata Hidayat.
Hidayat menuturkan, pemerintah berharap kerja sama di bidang teknologi dengan perusahaan asal Italia tersebut dapat mendorong kemampuan produsen dalam negeri untuk memproduksi converter kit sendiri.
"Pemerintah ingin agar industri nasional sudah bisa memproduksi converter kit secara masal dalam waktu enam bulan, terhitung sejak program itu berjalan, sehingga semua permintaan dapat mampu dipenuhi dari dalam negeri." kata Hidayat.
Hidayat menambahkan saat ini produksi converter kit per bulan hanya mencapai 3.000 unit.
Antara
0 komentar:
Posting Komentar