Suasana kepanikan warga saat gempa berkekuatan 8,5 SR mengguncang kawasan Kota Banda Aceh
TB Indonesia News -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana masih terus mengumpulkan data
korban dan kerusakan akibat gempa bumi di Aceh dan sekitarnya, Rabu
(11/4/2012). Pengumpulan data ini terkait dengan terputusnya jaringan
komunikasi dan listrik di Aceh dan sekitarnya.
"BNPB (Badan
Nasional Penanggulangan Bencana) belum dapat memastikan jumlah korban
dan kerusakan. Kami masih terus mendatanya. Paling cepat besok pagi kami
akan sampaikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo
Purwo Nugroho pada jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Rabu malam.
Selain
itu, Sutopo mengatakan, kendala lain yang menyebabkan pihaknya belum
dapat memastikan jumlah korban dan kerusakan adalah wilayah terdampak
yang luas. Gempa yang terjadi pada sore menjelang malam ini semakin
membatasi ruang gerak relawan BNPB dalam melakukan pendataan.
Sementara
itu, terkait kepanikan dan kemacetan yang terjadi di wilayah gempa,
utamanya di Simeulue, menurut dia, hal tersebut wajar. Hal itu,
lanjutnya, tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain,
termasuk Jepang. "Kepanikan dan kemacetan terjadi karena semua warga
melarikan diri," kata Sutopo.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan panglima daerah
militer dan pejabat terkait lainnya. Menurut laporan yang diterima
Presiden, hingga Rabu sore, tak ada korban jiwa dan kerusakan berarti
akibat gempa tersebut.Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar