Keempat orang itu baru kembali dari sirkuit Sakhir ketika terjebak dalam kerusuhan.
TB Indonesia News - Empat orang yang diketahui merupakan
anggota salah satu tim Formula One (F1), Force India, dilaporkan
terjebak dalam kerusuhan di Manama, Bahrain, Kamis, 19 April 2012.
Keempat orang itu baru saja kembali dari Sirkuit Sakhir ketika sekelompok massa turun ke jalan kota untuk menggelar demo anti-pemerintah. Aksi tersebut kemudian berbuntut bentrokan dengan aparat keamanan.
Para pendemo bertindak anarkis dengan melemparkan bom molotov. Untuk melumpuhkan aksi itu, aparat kemudian membalasnya dengan menembakan gas air mata.
Mobil yang ditumpangi keempat anggota tim Force India itu sempat terhenti sekitar empat menit di tengah kerusuhan, sebelum akhirnya berhasil lolos. Walau sebentar, namun pengalaman buruk tersebut membuat mereka trauma.
Keempat orang itu lalu mengkritik FIA (Otoritas Otomobil Dunia) dan FOM (Manajemen F1) yang sejak awal bersikeras melangsungkan balapan di tengah gejolak politik dan keamanan di Bahrain.
Sementara panitia lokal diwakili oleh Zayed R Alzayani menyebut peristiwa yang menimpa keempat anggota tim Force India itu hanyalah sebuah ketidakberuntungan belaka. Menurutnya hal semacam itu bisa menimpa siapa saja di belahan bumi manapun.
"Mereka bukan menjadi target. Semuanya terjadi begitu saja. Benar-benar sebuah ketidakberuntungan. Mereka berada di sana bukan pada saat yang pas. Itu bisa menimpa siapa saja di muka bumi ini," ujar pria yang menjabat sebagai ketua pengelola sirkuit Sakhir itu dikutip BBC.
Sejak awal GP Bahrain memang sudah menuai polemik. Para aktivis negara kerajaan tersebut menolak balapan lantaran menganggap ada kepentingan terselubung dari pemerintah.
Keempat orang itu baru saja kembali dari Sirkuit Sakhir ketika sekelompok massa turun ke jalan kota untuk menggelar demo anti-pemerintah. Aksi tersebut kemudian berbuntut bentrokan dengan aparat keamanan.
Para pendemo bertindak anarkis dengan melemparkan bom molotov. Untuk melumpuhkan aksi itu, aparat kemudian membalasnya dengan menembakan gas air mata.
Mobil yang ditumpangi keempat anggota tim Force India itu sempat terhenti sekitar empat menit di tengah kerusuhan, sebelum akhirnya berhasil lolos. Walau sebentar, namun pengalaman buruk tersebut membuat mereka trauma.
Keempat orang itu lalu mengkritik FIA (Otoritas Otomobil Dunia) dan FOM (Manajemen F1) yang sejak awal bersikeras melangsungkan balapan di tengah gejolak politik dan keamanan di Bahrain.
Sementara panitia lokal diwakili oleh Zayed R Alzayani menyebut peristiwa yang menimpa keempat anggota tim Force India itu hanyalah sebuah ketidakberuntungan belaka. Menurutnya hal semacam itu bisa menimpa siapa saja di belahan bumi manapun.
"Mereka bukan menjadi target. Semuanya terjadi begitu saja. Benar-benar sebuah ketidakberuntungan. Mereka berada di sana bukan pada saat yang pas. Itu bisa menimpa siapa saja di muka bumi ini," ujar pria yang menjabat sebagai ketua pengelola sirkuit Sakhir itu dikutip BBC.
Sejak awal GP Bahrain memang sudah menuai polemik. Para aktivis negara kerajaan tersebut menolak balapan lantaran menganggap ada kepentingan terselubung dari pemerintah.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar