Bus nahas menabrak dinding terowongan Selasa malam. Sopir diduga hilang konsentrasi.
TB Indonesia News - Penyebab kecelakaan bus di Swiss
yang menewaskan dua orang dewasa dan 26 anak-anak memang masih belum
diketahui. Namun, ada dugaan bahwa kecelakaan terjadi karena sopir bus
kehilangan konsentrasi saat akan menyetel cakram DVD.
Menurut harian Telegraph Jumat 16 Maret 2012, para penumpang bus diketahui menyaksikan film Avatar saat dalam perjalanan pulang dari resort ski Val d'Anniviers, Swiss. Anak-anak yang menjadi korban selamat mengatakan pada orangtua mereka bahwa mereka melihat si sopir, yang juga tewas, berusaha menyetel DVD lain sebelum kecelakaan terjadi.
"Kami sedang berusaha mengkaji teori ini, walau rekaman CCTV yang kami peroleh juga tidak terlalu banyak membantu," kata juru bicara kepolisian Swiss, Renato Kalbermatten. Namun jika teori itu benar adanya, bisa dipahami mengapa bus yang kecepatannya tidak melebihi 100 kilometer per jam saat kejadian itu bisa menabrak dinding terowongan.
Kepala Federasi Operator Bus Belgia, Yves Mannaerts menyatakan, tidak ada prosedur khusus terkait pemutaran DVD atau CD selama perjalanan. "Itu semua tergantung pada sopir atau kemauan penumpangnya. Masalah pemutaran DVD ini tidak ada peraturannya sendiri, dan tentu saja tugas utama sopir adalah menyetir, bukannya memutar DVD," katanya.
Belum diketahui supir mana yang berusaha menyetel DVD, mengingat ada dua pengemudi, Paul van de Velde atau Geert Michiels, yang turut menjalankan bus nahas itu. Sebab, baik Van de Velde atau Michiels adalah sopir berpengalaman.
Bus nahas ini menabrak dinding terowongan di wilayah Valais, Swiss pada Selasa malam waktu setempat, dan menewaskan 28 orang. Para korban selamat telah dipulangkan lewat jalan udara ke Belgia, dan proses penyidikan masih berjalan hingga saat ini, dengan melibatkan pakar dari Prancis.
Menurut harian Telegraph Jumat 16 Maret 2012, para penumpang bus diketahui menyaksikan film Avatar saat dalam perjalanan pulang dari resort ski Val d'Anniviers, Swiss. Anak-anak yang menjadi korban selamat mengatakan pada orangtua mereka bahwa mereka melihat si sopir, yang juga tewas, berusaha menyetel DVD lain sebelum kecelakaan terjadi.
"Kami sedang berusaha mengkaji teori ini, walau rekaman CCTV yang kami peroleh juga tidak terlalu banyak membantu," kata juru bicara kepolisian Swiss, Renato Kalbermatten. Namun jika teori itu benar adanya, bisa dipahami mengapa bus yang kecepatannya tidak melebihi 100 kilometer per jam saat kejadian itu bisa menabrak dinding terowongan.
Kepala Federasi Operator Bus Belgia, Yves Mannaerts menyatakan, tidak ada prosedur khusus terkait pemutaran DVD atau CD selama perjalanan. "Itu semua tergantung pada sopir atau kemauan penumpangnya. Masalah pemutaran DVD ini tidak ada peraturannya sendiri, dan tentu saja tugas utama sopir adalah menyetir, bukannya memutar DVD," katanya.
Belum diketahui supir mana yang berusaha menyetel DVD, mengingat ada dua pengemudi, Paul van de Velde atau Geert Michiels, yang turut menjalankan bus nahas itu. Sebab, baik Van de Velde atau Michiels adalah sopir berpengalaman.
Bus nahas ini menabrak dinding terowongan di wilayah Valais, Swiss pada Selasa malam waktu setempat, dan menewaskan 28 orang. Para korban selamat telah dipulangkan lewat jalan udara ke Belgia, dan proses penyidikan masih berjalan hingga saat ini, dengan melibatkan pakar dari Prancis.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar