Polisi menyita tiga pucuk revolver, dua pucuk FN, dan satu revolver organik tanpa laras.
TB Indonesia News - Sebanyak 14 senjata api berbagai
jenis digunakan kawanan perampok empat toko emas di Pasar Ciputat,
Tangerang Selatan pada 24 Februari 2012 lalu. Salah satu di antara
senjata api tersebut merupakan senjata api organik.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, menjelaskan pihaknya masih menelusuri beberapa senjata api milik kawanan perampok tersebut yang sudah disita oleh polisi. Untuk yang organik dan pabrikan, lanjut Toni, polisi sudah mencocokkan dengan nomor serinya.
"Namun setelah dibuka tidak ada nomor serinya di tempat yang seharusnya diletakan nomor seri. Selain itu juga larasnya sudah dipotong sehingga jika menembak sasaran sudah tidak akurat lagi," kata Toni, Selasa 13 Maret 2012.
Dari yang sudah diamankan, menurut dia tidak ada kecocokan senjata api dengan laras yang terjatuh pada saat perampokan. Toni menduga senjata api tersebut masih dibawa oleh pelaku yang buron.
"Meski beberapa ada yang rakitan dan pabrikan tetapi kami terus menggali sumber pemasok senjata api tersebut," jelas Toni.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menambahkan biasanya para perampok yang menggunakan senjata api rakitan hanya untuk menakut-nakuti korbannya supaya tidak berdaya. Itu banyak ditemukan di beberapa perampokan yang telah terjadi di Jakarta.
"Kalau korban kan tidak tahu itu senjata api rakitan atau organik. Sebab dari bentuknya saja sudah mirip. Artinya pelaku hanya menakut-nakuti korban saja," kata Rikwanto
Senjata api yang sudah disita di antaranya tiga pucuk revolver rakitan, dua pucuk FN, dan satu pucuk revolver organik tanpa laras. Jumlah peluru sebanyak 26 butir colt 38, 46 butir peluru FN 9mm, dan tiga butir selongsong.
Para pelaku yang datang saat jam sholat Jumat datang tiba-tiba dan menodongkan senjata api kepada para penjaga toko emas.
Mereka menembakan senjata ke dalam toko, agar korban tidak melawan. Setelah itu, para pelaku memecahkan kaca dengan martil lalu mengambil perhiasan dan melarikan diri.
Dari lokasi kejadian polisi menyita sejumlah barang bukti. Dua unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX B 3327 KBQ dan Yamaha Vega K 3474 SAN. Kemudian ada dua proyektil peluru yang sudah berbentuk pipih, satu selongsong peluru jenis FN, dua selongsong peluru jenis colt 38, satu laras senpi jenis colt, satu martil bergagang kayu, dan pecahan kaca.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, menjelaskan pihaknya masih menelusuri beberapa senjata api milik kawanan perampok tersebut yang sudah disita oleh polisi. Untuk yang organik dan pabrikan, lanjut Toni, polisi sudah mencocokkan dengan nomor serinya.
"Namun setelah dibuka tidak ada nomor serinya di tempat yang seharusnya diletakan nomor seri. Selain itu juga larasnya sudah dipotong sehingga jika menembak sasaran sudah tidak akurat lagi," kata Toni, Selasa 13 Maret 2012.
Dari yang sudah diamankan, menurut dia tidak ada kecocokan senjata api dengan laras yang terjatuh pada saat perampokan. Toni menduga senjata api tersebut masih dibawa oleh pelaku yang buron.
"Meski beberapa ada yang rakitan dan pabrikan tetapi kami terus menggali sumber pemasok senjata api tersebut," jelas Toni.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menambahkan biasanya para perampok yang menggunakan senjata api rakitan hanya untuk menakut-nakuti korbannya supaya tidak berdaya. Itu banyak ditemukan di beberapa perampokan yang telah terjadi di Jakarta.
"Kalau korban kan tidak tahu itu senjata api rakitan atau organik. Sebab dari bentuknya saja sudah mirip. Artinya pelaku hanya menakut-nakuti korban saja," kata Rikwanto
Senjata api yang sudah disita di antaranya tiga pucuk revolver rakitan, dua pucuk FN, dan satu pucuk revolver organik tanpa laras. Jumlah peluru sebanyak 26 butir colt 38, 46 butir peluru FN 9mm, dan tiga butir selongsong.
Para pelaku yang datang saat jam sholat Jumat datang tiba-tiba dan menodongkan senjata api kepada para penjaga toko emas.
Mereka menembakan senjata ke dalam toko, agar korban tidak melawan. Setelah itu, para pelaku memecahkan kaca dengan martil lalu mengambil perhiasan dan melarikan diri.
Dari lokasi kejadian polisi menyita sejumlah barang bukti. Dua unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX B 3327 KBQ dan Yamaha Vega K 3474 SAN. Kemudian ada dua proyektil peluru yang sudah berbentuk pipih, satu selongsong peluru jenis FN, dua selongsong peluru jenis colt 38, satu laras senpi jenis colt, satu martil bergagang kayu, dan pecahan kaca.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar