"Sepanjang penimbunan ini tidak teratasi dengan baik, kami tidak akan menambah pasokan."
TB Indonesai news - PT Pertamina mengancam tidak akan memasok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk wilayah-wilayah yang terindikasi melakukan penimbunan BBM. Pertamina mengapresiasi pemerintah daerah yang mengatur pembelian BBM."Sepanjang penimbunan ini tidak teratasi dengan baik, kami tidak akan menambah pasokan. Berdasarkan monitor di lapangan, kalau memang indikasinya untuk penimbunan, kami tidak akan tambah pasokan," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun, saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 19 Maret 2012.
Jika hasil monitoring menunjukkan sudah tidak ada lagi penimbunan di wilayah tersebut dan dirasakan perlu untuk menambah pasokan, Pertamina akan menambah pasokan. "Tapi, kalau masih ada yang bolak-balik antre untuk ditimbun, ini kan tidak bagus," ujarnya.
Ia menjelaskan, kelangkaan dan penimbunan BBM merupakan masalah klasik menjelang kenaikan harga BBM. Untuk itu, Pertamina berkoordinasi dengan kepolisian juga telah bergerak melakukan operasi untuk menangkap pelaku penimbunan.
Pertamina menghargai langkah-langkah terhadap beberapa pemda yang melakukan pengaturan terhadap pembelian BBM bersubsidi. Ia meminta kepada wilayah yang terjadi kelangkaan BBM bersubsidi dapat mengikuti langkah pemda lainnya yang membatasi pembelian BBM, sehingga masyarakat tidak dikorbankan.
Pertamina sendiri telah melakukan beberapa kali penindakan dengan menutup SPBU nakal yang melakukan penimbunan. Salah satunya SPBU di Ternate yang ditutup oleh Pertamina karena terbukti melakukan penimbunan.
"Sekarang kami malah didemo oleh masyarakat yang selama ini mendapatkan pasokan BBM untuk menimbun," jelasnya.
Selain Ternate, sepanjang 2012, Pertamina telah menindak beberapa SPBU yang ada di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa Pertamina tidak main-main terhadap pelaku penimbunan BBM bersubsidi.
Selain Ternate, sepanjang 2012, Pertamina telah menindak beberapa SPBU yang ada di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa Pertamina tidak main-main terhadap pelaku penimbunan BBM bersubsidi.
Pertamina akan menutup SPBU nakal tersebut, namun jika di wilayah
tersebut tidak ada lagi SPBU, Pertamina akan mengambil alih operator
SPBU tersebut.
"Kalau kami stop total dan tidak ada SPBU lain, kasihan masyarakat di sekitar situ," ujarnya.
Ia menjelaskan, penimbunan BBM merupakan masalah mentalitas orang tersebut. Dengan iming-iming rencana disparitas harga BBM sebesar 30 persen, maka akan menggoda orang untuk melakukan penimbunan.
"Diawasi sepintar apa pun,dengan mekanisme apa pun tidak akan efektif karena ini masalah mentalitas," ujarnya.
"Kalau kami stop total dan tidak ada SPBU lain, kasihan masyarakat di sekitar situ," ujarnya.
Ia menjelaskan, penimbunan BBM merupakan masalah mentalitas orang tersebut. Dengan iming-iming rencana disparitas harga BBM sebesar 30 persen, maka akan menggoda orang untuk melakukan penimbunan.
"Diawasi sepintar apa pun,dengan mekanisme apa pun tidak akan efektif karena ini masalah mentalitas," ujarnya.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar