Di era tahun 70-an mobil ini cukup dimintai oleh konsumen.
TB Indonesia News - Masa kejayaan Datsun cukup
dirasakan di pasar omotif tanah air. Di era tahun 70-an mobil ini cukup
dimintai oleh konsumen. Namun lambat laun, mobil itu seakan lenyap dari
peredaran, setelah Datsun memutuskan menghentikan produksi pada tahun
1986.
Tetapi kondisi ini tidak mengurai kegemaran masyarakat Indonesia untuk bisa terus menggunakan Datsun. Peluang ini yang dimaanfaatkan oleh Sulaiman, dengan membuat bengkel khusus Datsun.
Pria yang akrab Om Lay ini sudah membuka bengkel Seroja di Jalan M. Kahfi I No.28, Ciganjur, Jakarta Selatan, sejak 2005 lalu. Di Bengkel ini penuh dengan mobil-mobil model lama bermerk Datsun. Maka tak salah jika banyak orang lebih mengenal bengkel tersebut sebagai tempat modifikasi serta restorasi terbaik untuk Datsun.
"Banyak pemilik Datsun yang ingin mobilnya dibuat lebih irit bahan bakar, kemudian memodifikasi handling mobil lawas ini menggunakan power steering," kata Om Lay saat ditemui VIVAnews.com di bengkelnya, Senin 12 Maret 2012.
Namun, kata dia, waktu pengerjaan mobil-mobil Datsun tidak selamanya bisa cepat. Pasalnya, tergantung pada ketersediaan suku cadangnya. "Ini kan mobil lama, suku cadangnya juga tidak selalu tersedia setiap hari. Jadi butuh waktu juga," katanya.
Tak hanya itu, pria berusia 56 tahun itu juga memiliki keahlian dalam membangun perangkat mesin khusus Datsun, agar bisa digunakan dalam balapan.
Perihal masalah harga, ia mengaku lebih menyesuaikan dengan kondisi mobil yang akan modifikasi atau diservis. "Kita tergantung mobilnya saja, apakah butuh banyak perbaikan atau tidak," ujarnya menambahkan.
Michael Tresno, 48 tahun, salah satu pelanggannya yang berasal dari Bogor mengaku sudah lama mempercaya mobil Datsun 510 tahun 1972 miliknya untuk dimodifikasi di bengkel Seroja.
Tresno punya asalannya tersendiri untuk tetap memilih mobil Datsun sebagai mobil koleksi yang paling digemarinya.
"Setiap orang kan memiliki kenyamanan yang berbeda-beda dalam berkendara. Nah, dengan Datsun saya merasa saya cocok dan enjoy," kata pria yang tergabung dalam komunitas National Datsun Club Indonesia (NDCI).
Tetapi kondisi ini tidak mengurai kegemaran masyarakat Indonesia untuk bisa terus menggunakan Datsun. Peluang ini yang dimaanfaatkan oleh Sulaiman, dengan membuat bengkel khusus Datsun.
Pria yang akrab Om Lay ini sudah membuka bengkel Seroja di Jalan M. Kahfi I No.28, Ciganjur, Jakarta Selatan, sejak 2005 lalu. Di Bengkel ini penuh dengan mobil-mobil model lama bermerk Datsun. Maka tak salah jika banyak orang lebih mengenal bengkel tersebut sebagai tempat modifikasi serta restorasi terbaik untuk Datsun.
"Banyak pemilik Datsun yang ingin mobilnya dibuat lebih irit bahan bakar, kemudian memodifikasi handling mobil lawas ini menggunakan power steering," kata Om Lay saat ditemui VIVAnews.com di bengkelnya, Senin 12 Maret 2012.
Namun, kata dia, waktu pengerjaan mobil-mobil Datsun tidak selamanya bisa cepat. Pasalnya, tergantung pada ketersediaan suku cadangnya. "Ini kan mobil lama, suku cadangnya juga tidak selalu tersedia setiap hari. Jadi butuh waktu juga," katanya.
Tak hanya itu, pria berusia 56 tahun itu juga memiliki keahlian dalam membangun perangkat mesin khusus Datsun, agar bisa digunakan dalam balapan.
Perihal masalah harga, ia mengaku lebih menyesuaikan dengan kondisi mobil yang akan modifikasi atau diservis. "Kita tergantung mobilnya saja, apakah butuh banyak perbaikan atau tidak," ujarnya menambahkan.
Michael Tresno, 48 tahun, salah satu pelanggannya yang berasal dari Bogor mengaku sudah lama mempercaya mobil Datsun 510 tahun 1972 miliknya untuk dimodifikasi di bengkel Seroja.
Tresno punya asalannya tersendiri untuk tetap memilih mobil Datsun sebagai mobil koleksi yang paling digemarinya.
"Setiap orang kan memiliki kenyamanan yang berbeda-beda dalam berkendara. Nah, dengan Datsun saya merasa saya cocok dan enjoy," kata pria yang tergabung dalam komunitas National Datsun Club Indonesia (NDCI).
Laporan: Wahyu Prasetyo
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar