TB Indonesia News - Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
(EPA) memaparkan laporan emisi dan harga bahan bakar 2010. Standar
emisi karbon di semua tempat semakin tinggi yaitu menjadi 395 gram
karbondioksida permil, angka itu merupakan rekor emisi terendah sejak
1975.
Laporan itu mencakup beberapa ulasan penting, yaitu angka emisi menurun, naiknya harga bahan bakar, naiknya pangsa pasar segmen truk, serta naiknya berat kendaraan maupun tenaga mesin di semua segmen kendaraan. Teknologi-teknologi terbaru juga cepat menguasai pasar.
Menurut laporan itu, sejak1975 pengeluaran CO2 melalui empat tahap. Dari 1975 - 1981, CO2 menurun dengan cepat, setelah itu menurun perlahan-lahan hingga 1987. Kemudian kembali meningkat pada 2004 dan turun hingga 2009. Ketika emisi CO2 menurun, harga bahan bakar naik. Sekarang setiap mobil memiliki rata-rata 28,4 mpg.
EPA menyatakan segmen truk ringan seperti SUV, minivan dan pickup tumbuh 5 persen dari 2009, tapi jumlahnya agak berkurang pada 2009 karena gejolak ekonomi. Penjualan truk pada 2010 tidak mencapai angka penjualan tertinggi seperti tahun 2008.
Laporan itu mengungkapkan fakta menarik yaitu walaupun harga bahan bakar naik dan emisi CO2 menurun, daya beli pelanggan terus meningkat hampir 30 tahun terakhir. Hal itu berarti teknologi baru seperti mesin multivalve, mesin injeksi langsung dan penonaktifan silinder sedang diadopsi secara luas.
Menurut pangsa pasar, jumlah penggunaan mesin injeksi langsung naik dua kali lipat pada 2010 dan diprediksi naik tiga kali lipat pada 2011. Penggunaan mesin turbocharging diharapkan naik dua kali lipat, sekaligus menandakan pengurangan penggunaan mesin silinder.
Mesin multivalve menguasai 62 persen pangsa pasar pada 2004, kini mesin itu menguasai 85 persen pangsa pasar. Mobil yang memiliki transmisi enam percepatan pada 2004 sebanyak 3 persen, tapi sekarang angka itu tumbuh menjadi 52,4 persen.
Mesin bensin telah membuat langkah raksasa dalam 10 tahun terakhir dan mesin hibrida hanya menempati sekitar 4 persen dari pasar. Jika tren itu berlanjut, maka kekuatan mesin berbasis bensin dapat mencapai 50 -, 60 - dan 70-mpg dalam waktu dekat dan akan muncul beberapa teknologi baru lainnya untuk menghemat bahan bakar berbasis minyak bumi.
Laporan itu mencakup beberapa ulasan penting, yaitu angka emisi menurun, naiknya harga bahan bakar, naiknya pangsa pasar segmen truk, serta naiknya berat kendaraan maupun tenaga mesin di semua segmen kendaraan. Teknologi-teknologi terbaru juga cepat menguasai pasar.
Menurut laporan itu, sejak1975 pengeluaran CO2 melalui empat tahap. Dari 1975 - 1981, CO2 menurun dengan cepat, setelah itu menurun perlahan-lahan hingga 1987. Kemudian kembali meningkat pada 2004 dan turun hingga 2009. Ketika emisi CO2 menurun, harga bahan bakar naik. Sekarang setiap mobil memiliki rata-rata 28,4 mpg.
EPA menyatakan segmen truk ringan seperti SUV, minivan dan pickup tumbuh 5 persen dari 2009, tapi jumlahnya agak berkurang pada 2009 karena gejolak ekonomi. Penjualan truk pada 2010 tidak mencapai angka penjualan tertinggi seperti tahun 2008.
Laporan itu mengungkapkan fakta menarik yaitu walaupun harga bahan bakar naik dan emisi CO2 menurun, daya beli pelanggan terus meningkat hampir 30 tahun terakhir. Hal itu berarti teknologi baru seperti mesin multivalve, mesin injeksi langsung dan penonaktifan silinder sedang diadopsi secara luas.
Menurut pangsa pasar, jumlah penggunaan mesin injeksi langsung naik dua kali lipat pada 2010 dan diprediksi naik tiga kali lipat pada 2011. Penggunaan mesin turbocharging diharapkan naik dua kali lipat, sekaligus menandakan pengurangan penggunaan mesin silinder.
Mesin multivalve menguasai 62 persen pangsa pasar pada 2004, kini mesin itu menguasai 85 persen pangsa pasar. Mobil yang memiliki transmisi enam percepatan pada 2004 sebanyak 3 persen, tapi sekarang angka itu tumbuh menjadi 52,4 persen.
Mesin bensin telah membuat langkah raksasa dalam 10 tahun terakhir dan mesin hibrida hanya menempati sekitar 4 persen dari pasar. Jika tren itu berlanjut, maka kekuatan mesin berbasis bensin dapat mencapai 50 -, 60 - dan 70-mpg dalam waktu dekat dan akan muncul beberapa teknologi baru lainnya untuk menghemat bahan bakar berbasis minyak bumi.
Antara News
0 komentar:
Posting Komentar