TB Indonesia News - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa memastikan
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan datang jika Komisi
Pemberantasan Korupsi memanggilnya untuk diperiksa. Anas rencananya akan
diperiksa oleh KPK soal kasus korupsi pembangunan pusat pelatihan
olahraga Hambalang, Sentul, Bogor.
"Semua kader Partai Demokrat akan mematuhi dan taat pada proses hukum," ujarnya kepada wartawan di gedung DPR, Jumat, 2 Maret 2012.
Soal pemanggilan Anas, Saan mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK. Menurut dia, Partai Demokrat yakin KPK akan bekerja secara profesional. "Itu kita serahkan pada KPK dan KPK pasti punya mekanisme dan ketentuan dan saya yakin KPK akan profesional," ujarnya.
Kemarin, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas memberi sinyal KPK segera memanggil Anas. Menurut Busyro, Anas akan dipanggil jika KPK memerlukan keterangannya dalam kasus Hambalang itu.
Namun Busyro mengaku belum bisa memastikan kapan KPK akan memanggil Anas. Pemanggilan itu dikatakan Busyro bergantung pada upaya pengumpulan keterangan-keterangan pada tahap penyelidikan ini. Mantan Ketua Komisi Yudisial itu mengatakan pihaknya akan menelusuri pernyataan-pernyataan yang muncul selama ini.
Meski belum melihat ada indikasi pihak-pihak yang terlibat, Busyro mengatakan KPK akan memanggil seseorang jika namanya beberapa kali disebut-sebut. Tapi Busyro mengaku belum melihat adanya nama Anas muncul dalam pernyataan-pernyataan selama ini.
Kasus Hambalang hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum menetapkan tersangka.
Nama Anas sendiri muncul dari terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, yang menyatakan Anas menerima sejumlah uang dari pembangunan proyek tersebut. Anas yang ketika itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR diduga berperan mengatur pemenang tender untuk mengerjakan proyek Hambalang.
"Semua kader Partai Demokrat akan mematuhi dan taat pada proses hukum," ujarnya kepada wartawan di gedung DPR, Jumat, 2 Maret 2012.
Soal pemanggilan Anas, Saan mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK. Menurut dia, Partai Demokrat yakin KPK akan bekerja secara profesional. "Itu kita serahkan pada KPK dan KPK pasti punya mekanisme dan ketentuan dan saya yakin KPK akan profesional," ujarnya.
Kemarin, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas memberi sinyal KPK segera memanggil Anas. Menurut Busyro, Anas akan dipanggil jika KPK memerlukan keterangannya dalam kasus Hambalang itu.
Namun Busyro mengaku belum bisa memastikan kapan KPK akan memanggil Anas. Pemanggilan itu dikatakan Busyro bergantung pada upaya pengumpulan keterangan-keterangan pada tahap penyelidikan ini. Mantan Ketua Komisi Yudisial itu mengatakan pihaknya akan menelusuri pernyataan-pernyataan yang muncul selama ini.
Meski belum melihat ada indikasi pihak-pihak yang terlibat, Busyro mengatakan KPK akan memanggil seseorang jika namanya beberapa kali disebut-sebut. Tapi Busyro mengaku belum melihat adanya nama Anas muncul dalam pernyataan-pernyataan selama ini.
Kasus Hambalang hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum menetapkan tersangka.
Nama Anas sendiri muncul dari terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, yang menyatakan Anas menerima sejumlah uang dari pembangunan proyek tersebut. Anas yang ketika itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR diduga berperan mengatur pemenang tender untuk mengerjakan proyek Hambalang.
Sumber : Tempo
0 komentar:
Posting Komentar