Aksi damai akan dilakukan untuk menyelamatkan Palestina, Yerusalem
"Kami meminta dunia memperhatikan Yerusalem yang terus memburuk."
TB Indonesia News - Sebanyak 70 orang aktivis dari
berbagai organisasi Indonesia akan berangkat ke Yerusalem termasuk 11
anggota DPR. Mereka akan bergabung dengan aktivis dari berbagai negara
untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Zainuddin, mengatakan bahwa dirinya akan ikut ambil bagian dalam kampanye itu.
Ia mengaku, misi yang dibawa olehnya adalah seruan untuk perdamaian di Yerusalem, Palestina. "Kami akan berangkat rombongan, Selasa sore 27 Maret, acaranya Global March to Jerusalem, pawai damai untuk Palestina," kata Ahmad, kepada VIVAnews, Jumat malam, 23 Maret 2012.
Konteksnya, kata Ahmad, aktivis Palestina dari berbagai agama dan lima benua. Dari Indonesia berasal dari 30 organisasi masyarakat dan NGO. "Masing-masing mengirim utusannya, termasuk kaukus DPR, total semua ada 70-an delegasi," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh para aktivis itu adalah aksi damai berbentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina. Masyarakat Palestina di dalam maupun luar Palestina sedang menyuarakan untuk pembebasan negerinya terutama Kota Yerusalem.
"Kami meminta dunia memperhatikan Yerusalem yang terus memburuk. Yerusalem itu tempat suci tiga agama, bahkan sekarang gereja-gereja sudah mulai dibongkar, masjid juga," ujarnya.
Para aktivis itu, Ahmad melanjutkan, nantinya akan pawai ke Yerusalem atau daerah terdekat dengan kota itu. Dia mengatakan, semua orang akan bergerak baik di dalam maupun luar Palestina. Masyarakat di empat negara sekitar Palestina juga bergerak menuju Yerusalem.
Dalam misi itu, Ahmad dan para aktivis asal negara lain termasuk para anggota DPR dari partai politik murni membawa misi perdamaian. Dirinya dan anggota DPR lainnya akan meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi Palestina. Meskipun pada tahun lalu, pemerintah juga telah memberikan bantuan berupa pembangunan rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina.
"Itu bagus, kami ingin lebih lagi. Karena di Undang Undang Dasar 1945 disebutkan kita menginginkan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," tegasnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Zainuddin, mengatakan bahwa dirinya akan ikut ambil bagian dalam kampanye itu.
Ia mengaku, misi yang dibawa olehnya adalah seruan untuk perdamaian di Yerusalem, Palestina. "Kami akan berangkat rombongan, Selasa sore 27 Maret, acaranya Global March to Jerusalem, pawai damai untuk Palestina," kata Ahmad, kepada VIVAnews, Jumat malam, 23 Maret 2012.
Konteksnya, kata Ahmad, aktivis Palestina dari berbagai agama dan lima benua. Dari Indonesia berasal dari 30 organisasi masyarakat dan NGO. "Masing-masing mengirim utusannya, termasuk kaukus DPR, total semua ada 70-an delegasi," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh para aktivis itu adalah aksi damai berbentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina. Masyarakat Palestina di dalam maupun luar Palestina sedang menyuarakan untuk pembebasan negerinya terutama Kota Yerusalem.
"Kami meminta dunia memperhatikan Yerusalem yang terus memburuk. Yerusalem itu tempat suci tiga agama, bahkan sekarang gereja-gereja sudah mulai dibongkar, masjid juga," ujarnya.
Para aktivis itu, Ahmad melanjutkan, nantinya akan pawai ke Yerusalem atau daerah terdekat dengan kota itu. Dia mengatakan, semua orang akan bergerak baik di dalam maupun luar Palestina. Masyarakat di empat negara sekitar Palestina juga bergerak menuju Yerusalem.
Dalam misi itu, Ahmad dan para aktivis asal negara lain termasuk para anggota DPR dari partai politik murni membawa misi perdamaian. Dirinya dan anggota DPR lainnya akan meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi Palestina. Meskipun pada tahun lalu, pemerintah juga telah memberikan bantuan berupa pembangunan rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina.
"Itu bagus, kami ingin lebih lagi. Karena di Undang Undang Dasar 1945 disebutkan kita menginginkan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," tegasnya.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar