TB Indonesia News- PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin
menilai bahwa upaya rekonsiliasi yang telah dilakukan Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) adalah upaya untuk melemahkan pihaknya semata.
Karena itu, PSSI memilih walk out (WO) dari upaya rekonsiliasi tersebut.
KONI sebelumnya telah membentuk tim untuk menyelesaikan konflik yang melanda PSSI. Tim tersebut lalu memanggil pihak-pihak yang bertikai, yakni Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KSPI), PSSI, PT Liga Indonesia, dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPSI).
Staf Khusus Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri, Rudolf Yesayas menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan lima poin konsep rekonsiliasi kepada KONI. Namun KONI tidak memberikan jawaban dan solusi pasti terhadap penyelesaian dualisme kompetisi.
"Kami telah memenuhi undangan KONI pada 12 Maret 2012 dan menyerahkan lima butir rekonsiliasi. Tapi kenapa, usulan yang dikeluarkan oleh KONI di luar konteks," ketus Rudolf.
Menurut Rudolf, PSSI merasa kecewa dengan sikap KONI. Sebab, sembilan butir keputusan yang dikeluarkan justru tidak sesuai dengan usulan yang telah disampaikan oleh PSSI. "Ini merupakan upaya penghancuran kepada PSSI yang legitimate. Kami walk-out," sambung Rudolf.
Rudolf juga menyesalkan sikap KONI dan pemerintah yang dianggap melakukan intervensi PSSI dengan memberikan lampu hijau kepada KPSI untuk menggelar KLB. "Kami meminta kepada mereka agar tidak ada KLB. Namun, mereka tetap memberikan izin KLB," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Rekonsiliasi KONI, Sudirman membantah telah melemahkan PSSI. Menurutnya, sampai saat ini KONI juga masih dalam melanjutkan upaya rekonsiliasi PSSI dan KPSI.
"Tidak ada sama sekali. Buka saja 9 keputusan, tidak ada upaya itu (melemahkan PSSI). Kami malah arahkan ke BAORI. Semua itu konstitusional berdasarkan sistem keolahragaan dan statuta KONI," kata Sudirman saat dihubungi wartawan sore tadi.
KONI sebelumnya telah membentuk tim untuk menyelesaikan konflik yang melanda PSSI. Tim tersebut lalu memanggil pihak-pihak yang bertikai, yakni Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KSPI), PSSI, PT Liga Indonesia, dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPSI).
Staf Khusus Sekjen PSSI Bidang Luar Negeri, Rudolf Yesayas menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan lima poin konsep rekonsiliasi kepada KONI. Namun KONI tidak memberikan jawaban dan solusi pasti terhadap penyelesaian dualisme kompetisi.
"Kami telah memenuhi undangan KONI pada 12 Maret 2012 dan menyerahkan lima butir rekonsiliasi. Tapi kenapa, usulan yang dikeluarkan oleh KONI di luar konteks," ketus Rudolf.
Menurut Rudolf, PSSI merasa kecewa dengan sikap KONI. Sebab, sembilan butir keputusan yang dikeluarkan justru tidak sesuai dengan usulan yang telah disampaikan oleh PSSI. "Ini merupakan upaya penghancuran kepada PSSI yang legitimate. Kami walk-out," sambung Rudolf.
Rudolf juga menyesalkan sikap KONI dan pemerintah yang dianggap melakukan intervensi PSSI dengan memberikan lampu hijau kepada KPSI untuk menggelar KLB. "Kami meminta kepada mereka agar tidak ada KLB. Namun, mereka tetap memberikan izin KLB," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Rekonsiliasi KONI, Sudirman membantah telah melemahkan PSSI. Menurutnya, sampai saat ini KONI juga masih dalam melanjutkan upaya rekonsiliasi PSSI dan KPSI.
"Tidak ada sama sekali. Buka saja 9 keputusan, tidak ada upaya itu (melemahkan PSSI). Kami malah arahkan ke BAORI. Semua itu konstitusional berdasarkan sistem keolahragaan dan statuta KONI," kata Sudirman saat dihubungi wartawan sore tadi.
Sumber : VIVAbola
0 komentar:
Posting Komentar