Sebelumnya, pembunuh 7 orang ini mengaku ingin mati dengan memegang senjata.
TB Indonesia News - Pengepungan ratusan pasukan keamanan
Prancis di Toulouse berakhir saat pelaku pembunuhan tujuh orang
dilaporkan tewas. Sebelumnya, selama berjam-jam tidak ada perlawanan
dari dalam apartemen lima tingkat tempat pelaku tinggal.
Dilansir dari BBC, Kamis 22 Maret 2012, setelah lama tidak ada kontak, akhirnya pasukan keamanan merangsek masuk ke apartemen Mohammed Merah. BBC melaporkan Merah ditemukan tewas di kediamannya. Belum ada keterangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Prancis mengenai hal ini.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis, Claude Gueant, mengatakan bahwa Merah berteriak kepada para pengepungnya bahwa dia ingin mati dengan senjata di tangan. Diketahui, dia memegang senapan Kalashnikov dan Uzi untuk menyerang petugas, dua polisi terluka tembak.
Pengepungan apartemen Merah telah berlangsung selama 31 jam. Polisi baku tembak dan melemparkan granat kejut untuk menekan tersangka. Beberapa jam terakhir, tidak ada kontak dari Merah. Tidak diketahui apakah dia tewas atau masih hidup.
"Kami berharap dia masih hidup untuk diadili," kata Gueant, dilansir CNN.
Pemuda 24 tahun ini beraksi sendiri dalam membunuh tiga orang tentara, seorang rabbi dan tiga orang bocah yang masing-masing berusia 3, 6 dan 8 tahun. Dia mengaku membunuh untuk membalaskan dendam anak-anak Palestina dan protes terhadap tentara Prancis yang ikut menginvasi Afganistan.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar