Salah satu apartemen di Jakarta yang sedang dibangun
Saat ini Polisi sudah menyerahkan Rani ke Departemen Sosial.
TB Indonesia News - Kondisi Rani Susilowati, wanita asal
Waringin, Kalimantan Tengah, yang mencoba bunuh diri dari lantai 24
Menara Aston Marina, Ancol, Jakarta Utara, makin membaik.
Sejak dievakuasi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dari atap aparteman yang belum jadi itu, Rani bermalam di kantor Polres Jakarta Utara, sebelum dipertemukan dengan keluarganya.
Kepala Penyelamat Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Suparmin menjelaskan, Rani mengalami depresi akibat putus asa karena tidak bertemu keluarganya di Jakarta dan terlunta-lunta.
Sejak dievakuasi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dari atap aparteman yang belum jadi itu, Rani bermalam di kantor Polres Jakarta Utara, sebelum dipertemukan dengan keluarganya.
Kepala Penyelamat Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Suparmin menjelaskan, Rani mengalami depresi akibat putus asa karena tidak bertemu keluarganya di Jakarta dan terlunta-lunta.
"Polisi sudah menyerahkan Rani ke Departemen Sosial. Tapi belum ada
keputusan terkait nasibnya," kata Suparmin, Sabtu 25 Februari 2012.
Sebelumnya sebanyak 15 petugas selama 3 jam berusaha mengevakuasi Rani dari atap apartemen Menara Aston Marina. Lihat videonya di sini.
Semula negosiasi berjalan alot, karena Rani nekat akan loncat. Petugas selalu berusaha menjaga jarak, dan tidak bisa memaksakan untuk mendekatinya. Tapi, Ia melunak setelah ditawari makan dan minum.
Setelah makan, Rani meminta kepada petugas untuk memberinya uang untuk ongkos pulang ke Kalimantan. Permintaan itu dituruti petugas dengan memberikan uang sebesar Rp300 ribu.
Saat itulah, petugas punya kesempatan mendekat dan berhasil menangkapnya. Karena sudah berhari-hari tidak makan, Rani pingsan saat dievakuasi petugas. Dari saku celananya, petugas menemukan surat bebas perjalanan dari Dinas Sosial Yogyakarta dan tiket kereta.
Semula negosiasi berjalan alot, karena Rani nekat akan loncat. Petugas selalu berusaha menjaga jarak, dan tidak bisa memaksakan untuk mendekatinya. Tapi, Ia melunak setelah ditawari makan dan minum.
Setelah makan, Rani meminta kepada petugas untuk memberinya uang untuk ongkos pulang ke Kalimantan. Permintaan itu dituruti petugas dengan memberikan uang sebesar Rp300 ribu.
Saat itulah, petugas punya kesempatan mendekat dan berhasil menangkapnya. Karena sudah berhari-hari tidak makan, Rani pingsan saat dievakuasi petugas. Dari saku celananya, petugas menemukan surat bebas perjalanan dari Dinas Sosial Yogyakarta dan tiket kereta.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar