Pembentukan TPF Demokrat saat itu tidak sama sekali untuk mengintervensi kasus.
TB Indonesia News - Anggota Komisi III Bidang Hukum dari
Fraksi Demokrat, Eddy Ramli Sitanggang, membantah pernyataan tersangka
kasus Wisma Atlet, Palembang, yang juga politisi Demokrat, Angelina
Sondakh, yang tidak mengakui keberadaan Tim Pencari Fakta Demokrat. Tim
tersebut dibentuk untuk mengusut kasus Wisma Atlet yang menjerat kader
partai.
"Tim itu ada, tapi belum ada SK-nya. Itu hanya untuk klarifikasi saja," kata Eddy Ramli Sitanggang di gedung DPR, Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.
Menurut Eddy, Surat Keputusan pembubaran tim itu memang tidak ada. Bahkan sampai tim itu dibubarkan, surat keputusan resmi terkait TPF hanya satu, yakni SK pembentukan.
"Tim itu ada, tapi belum ada SK-nya. Itu hanya untuk klarifikasi saja," kata Eddy Ramli Sitanggang di gedung DPR, Jakarta, Jumat 17 Februari 2012.
Menurut Eddy, Surat Keputusan pembubaran tim itu memang tidak ada. Bahkan sampai tim itu dibubarkan, surat keputusan resmi terkait TPF hanya satu, yakni SK pembentukan.
Kendati begitu, Eddy menegaskan bahwa pembentukan TPF Demokrat saat
itu tidak sama sekali untuk mengintervensi penanganan kasus Wisma Atlet
yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kami tidak mau melanggar
substansi dan KPK kan sudah lakukan penyelidikan," kata Eddy.
Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Rabu 15 Februari 2012, Angelina tidak mengakui adanya keberadaan TPF Demokrat. Tetapi, Angie, panggilaan akrab Angelina, membenarkan adanya pertemuan yang dihadiri anggota TPF Demokrat.
Pertemuan pada 11 Mei 20122 itu dihadiri Benny K Harman, Ruhut Sitompul, Max Sopachua, Mirwan Amir, Eddy Ramli Sitanggang, Muhammad Nasir dan Muhammad Nazaruddin. "Rapat di ruang fraksi itu untuk mengevaluasi berita-berita di koran dan televisi yang memojokkan Nazaruddin. Sebenarnya tim itu untuk klarifikasi saja kepada substansi," kata Eddy.
Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Rabu 15 Februari 2012, Angelina tidak mengakui adanya keberadaan TPF Demokrat. Tetapi, Angie, panggilaan akrab Angelina, membenarkan adanya pertemuan yang dihadiri anggota TPF Demokrat.
Pertemuan pada 11 Mei 20122 itu dihadiri Benny K Harman, Ruhut Sitompul, Max Sopachua, Mirwan Amir, Eddy Ramli Sitanggang, Muhammad Nasir dan Muhammad Nazaruddin. "Rapat di ruang fraksi itu untuk mengevaluasi berita-berita di koran dan televisi yang memojokkan Nazaruddin. Sebenarnya tim itu untuk klarifikasi saja kepada substansi," kata Eddy.
Dalam pertemuan itu Angie membantah dirinya pernah mengungkapkan
telah menerima uang Rp9 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar