Tapi mereka pasti tidak mengaku," kata mantan Ketua DPD Demokrat Minahasa Diana Maringka.
TB Indonesia News – Diana Maringka menyebut ada 11 Ketua
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat di Sulawesi Utara yang juga
menerima uang dari tim sukses Anas Urbaningrum dalam Kongres Demokrat di
Bandung tahun 2010, selain dirinya.
Diana sendiri adalah mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Namun saat menerima uang dari timses Anas, Diana masih menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Minahasa Tenggara – posisi yang sama dengan 11 orang lainnya yang juga ia klaim menerima uang dari tim Anas.
Salah satu nama yang disebut Diana menerima uang itu adalah Ketua DPC Kota Bitung, Hanny Ruru. “Uangnya dibagi-bagikan di Hotel Emerald Bandung, bukan di hotel tempat kami menginap," tutur Diana.
Diana sendiri adalah mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Namun saat menerima uang dari timses Anas, Diana masih menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Minahasa Tenggara – posisi yang sama dengan 11 orang lainnya yang juga ia klaim menerima uang dari tim Anas.
Salah satu nama yang disebut Diana menerima uang itu adalah Ketua DPC Kota Bitung, Hanny Ruru. “Uangnya dibagi-bagikan di Hotel Emerald Bandung, bukan di hotel tempat kami menginap," tutur Diana.
"Dari hotel kami ke Hotel Emerald dekat, tinggal jalan kaki,” kata Diana kepada VIVAnews.com, Minggu 12 Februari 2012. Diana dan rekan-rekannya sendiri saat itu menginap di Hotel Aston.
“Saya dan Ketua DPC Kota Bitung, Sulawesi Utara, Hanny Ruru, mendapat bagian yang sama: pertama uang sejumlah Rp30 juta, kedua sejumlah US$2.000, dan ketiga US$5.000,” papar Diana.
“Saya dan Ketua DPC Kota Bitung, Sulawesi Utara, Hanny Ruru, mendapat bagian yang sama: pertama uang sejumlah Rp30 juta, kedua sejumlah US$2.000, dan ketiga US$5.000,” papar Diana.
Hanya Uang Transportasi
Ccapan Diana itu dibantah oleh Ketua DPC Kota Bitung Hanny Ruru.
“Saya tidak terima uang seperti dia bilang. Saya hanya terima uang
akomodasi dan transportasi, dan itu ada tanda terimanya," kata Hanny
saat dihubungi VIVAnews.
"Itu kan wajar. Di organisasi mana pun, uang transportasi ditanggung
calon dan tim suksesnya,” ujarHanny. Ia menambahkan, uang akomodasi dan
transportasi yang ia terima itu hanya senilai Rp4 juta.
Meski Hanny membantah, namun Diana tetap pada kesaksiannya. “Mereka pasti mengelak, karena beberapa di antara mereka kini sudah duduk jadi anggota DPRD. Jadi pasti mereka takut kena Pergantian Antar Waktu atau di-recall,” terang Diana.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa telah menampik adanya politik uang dalam Kongres Demokrat. “Setahu saya sebagai peserta kongres, tidak ada politik uang atau politik transaksional. Yang ada adalah politik gagasan dan politik rasional,” kata Saan.
Mantan Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, juga membantah pengakuan Diana. “Mana ada itu? Itu pasti ada yang merekayasa,” tegas Mubarok (adi)
Meski Hanny membantah, namun Diana tetap pada kesaksiannya. “Mereka pasti mengelak, karena beberapa di antara mereka kini sudah duduk jadi anggota DPRD. Jadi pasti mereka takut kena Pergantian Antar Waktu atau di-recall,” terang Diana.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa telah menampik adanya politik uang dalam Kongres Demokrat. “Setahu saya sebagai peserta kongres, tidak ada politik uang atau politik transaksional. Yang ada adalah politik gagasan dan politik rasional,” kata Saan.
Mantan Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, juga membantah pengakuan Diana. “Mana ada itu? Itu pasti ada yang merekayasa,” tegas Mubarok (adi)
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar