IMinggu, 15 Januari 2012 | 16:13 WIB
JAMBI, KOMPAS.com- Empat
hari setelah penyerangan massa ke kamp PT Lestari Asri Jaya, anak usaha
Barito Pasifik, aparat Kepolisian Resor Tebo belum menangkap satu pun
tersangka. Polisi kesulitan karena para pelaku telah lari kemana-mana.
Kepala
Kepolisian Resor Tebo Ajun Komisaris Besar Zainuri mengatakan, Minggu
(15/1/2012), pihaknya telah memintai keterangan 4 saksi di lokasi
kejadian. Mereka adalah warga dan karyawan perusahaan yang menyaksikan
peristiwa tersebut, para Rabu (11/1).
Namun, pihaknya belum
menangkap satu pun warga yang diduga sebagai pelaku penyerangan. "Para
pelaku langsung lari kemana-mana setelah menyerang kamp, namun kami
terus mengejar mereka," katanya.
Senin besok, pihak Pemkab dan
Polres Tebo akan menggelar rapat koordinasi untuk penyelesa ian konflik
lahan di kawasan LAJ. Ada sekitar 700 KK telah menduduki lahan seiring
beroperasinya perusahaan dalam hutan tersebut. Menurut Zainuri,
penyelesaian konflik lahan di kawasan ini akan sulit, mengingat sebagian
perambah liar yang umumnya dari Sumatera Utara dan Riau, telah
menduduki lahan lebih dari lima tahun. Mereka mengklaim lahan sebagai
miliknya. Aktivitas jual beli lahan marak.
Bahkan sebagian warga
telah menjadi penduduk Tebo, dan ikut memilih dalam pemilihan daerah
yang terdahulu. Itu berarti instansi lain di Pemkab harus ikut
bertanggung jawab, lanjutnya.
Pihaknya menjamin keamanan bagi
seluruh karyawan PT LAJ. Karyawan sudah bisa beraktivitas normal,
walaupun masih dalam kantor darurat, karena kantor yang lama sudah habis
dibakar massa, tuturnya.
Sebagaimana diketahui, penyerangan
massa ke kamp PT LAJ di Desa Balai Rajo, Kecamatan Tujuh Koto Ilir,
Kabupaten Tebo, Jambi, Rabu (11/1) sekitar pukul 12.00, mengakibatkan
hangusnya kantor, mes, alat berat, dan kendaraan bermotor. Selain itu
satu karyawan LAJ tewas dibakar, dan tiga lainnya luka berat.
0 komentar:
Posting Komentar