MUARABUNGO -
Tak hanya areal persawahan warga yang rusak parah akibat banjir bandang
di Kecamatan Bathin III, Provinsi Jambi Ulu 6 Januari 2011 lalu. Satu
bendungan irigasi Sungai Letung I Kecamatan Bathin III Ulu jebol,
dihantam air yang bermuatan kayu gelondongan.
Dari data yang diperoleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bungo, bendungan dengan panjang lebih 20 meter yang mengairi puluhan hektar sawah warga tersebut tak satu pun yang tersisa. Semuanya hanyut dibawa derasnya arus saat banjir bandang tiba.
“Pantauan kita dilapangan akibat banjir bandang kemarin satu bendungan irigasi Sungai Letung I dengan panjang 20 meter jebol. Tak ada lagi yang tersisa,” ungkap Kepala Dinas PU Azwir melalui Plt Kasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Dedi Iskandar.
Akibatnya kata Dedi, puluhan hektar sawah warga kekeringan, akibat air yang selama ini bersumber dari bendungan tersebut tak lagi bisa dialirkan ke sawah-sawah warga.
Tak hanya itu, dikatakan Dedi selain satu bendungan yang jebol, banjir tersebut juga merusak 300 meter saluran irigasi pada bendungan Sungai Letung II. “Untuk bendungan Sungai Letung II ada 300 meter saluran irigasi yang rusak. Sama sekali sudah tidak ada, bahkan materialnya dibawa arus hingga ratusan meter,” beber Dedi.
Akibat kerusakan ini, hampir semua areal persawahan warga setempat terancam tak lagi bisa menanam padi. Sebab areal persawahan warga hanya mengandalkan bendungan tersebut, untuk mendapatkan air saat musim padi tiba.
“Kalau kerugian belum bisa kita tak taksir, tapai saya rasa mencapai ratusan juta,” tambah Dedi. Sementara Dinas Tangan Pangan dan Holtikultura juga memastikan kondisi ini. Mesti tak mengetahui data pasti, tetapi diakui satu bendungan jebol dan diperkiraan ratusan meter saluran irigasi tak lagi bisa digunakan.
“Satu bendungan jebol. Saluran irigasi di Sungai Letung Dusun Buat rusak parah,” ungkap Harmadji Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura melalui Abdurrahman Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman. Katanya, ini adalah satu-satunya irigasi yang diandalkan warga untuk bertani sawah. Sehingga dengan kondisi ini lahan sawah warga terancam tak bisa dialiri air.
Berdasarkan laporan warga, kata Abdurrahman, saat ini warga hanya menggunakan kayu untuk membendung air di posisi yang jebol. Namun itu menurutnya tentu tak efektif, dan sewaktu-waktu bila banjir kecil susulan tiba, kekeringan akan terjadi pada sawah warga.
Salah satu warga Jupni juga mengakui kondisi ini, menurutnya kondisi bendungan dan irigasi di Sungai Letung rusak parah. Setelah dihantam banjir bandang yang disertai kayu gelondongan pada 6 Januari 2011 lalu. “Dam dan saluran air rusak. Kita berharap ada perhatian pemerintah. Warga saat ini kesulitan air untuk bertani sawah,” katanya.
Dari data yang diperoleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bungo, bendungan dengan panjang lebih 20 meter yang mengairi puluhan hektar sawah warga tersebut tak satu pun yang tersisa. Semuanya hanyut dibawa derasnya arus saat banjir bandang tiba.
“Pantauan kita dilapangan akibat banjir bandang kemarin satu bendungan irigasi Sungai Letung I dengan panjang 20 meter jebol. Tak ada lagi yang tersisa,” ungkap Kepala Dinas PU Azwir melalui Plt Kasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Dedi Iskandar.
Akibatnya kata Dedi, puluhan hektar sawah warga kekeringan, akibat air yang selama ini bersumber dari bendungan tersebut tak lagi bisa dialirkan ke sawah-sawah warga.
Tak hanya itu, dikatakan Dedi selain satu bendungan yang jebol, banjir tersebut juga merusak 300 meter saluran irigasi pada bendungan Sungai Letung II. “Untuk bendungan Sungai Letung II ada 300 meter saluran irigasi yang rusak. Sama sekali sudah tidak ada, bahkan materialnya dibawa arus hingga ratusan meter,” beber Dedi.
Akibat kerusakan ini, hampir semua areal persawahan warga setempat terancam tak lagi bisa menanam padi. Sebab areal persawahan warga hanya mengandalkan bendungan tersebut, untuk mendapatkan air saat musim padi tiba.
“Kalau kerugian belum bisa kita tak taksir, tapai saya rasa mencapai ratusan juta,” tambah Dedi. Sementara Dinas Tangan Pangan dan Holtikultura juga memastikan kondisi ini. Mesti tak mengetahui data pasti, tetapi diakui satu bendungan jebol dan diperkiraan ratusan meter saluran irigasi tak lagi bisa digunakan.
“Satu bendungan jebol. Saluran irigasi di Sungai Letung Dusun Buat rusak parah,” ungkap Harmadji Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura melalui Abdurrahman Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman. Katanya, ini adalah satu-satunya irigasi yang diandalkan warga untuk bertani sawah. Sehingga dengan kondisi ini lahan sawah warga terancam tak bisa dialiri air.
Berdasarkan laporan warga, kata Abdurrahman, saat ini warga hanya menggunakan kayu untuk membendung air di posisi yang jebol. Namun itu menurutnya tentu tak efektif, dan sewaktu-waktu bila banjir kecil susulan tiba, kekeringan akan terjadi pada sawah warga.
Salah satu warga Jupni juga mengakui kondisi ini, menurutnya kondisi bendungan dan irigasi di Sungai Letung rusak parah. Setelah dihantam banjir bandang yang disertai kayu gelondongan pada 6 Januari 2011 lalu. “Dam dan saluran air rusak. Kita berharap ada perhatian pemerintah. Warga saat ini kesulitan air untuk bertani sawah,” katanya.
Minggu, 15 Januari 2012 , 04:40:00
Sumber :Bendungan Jebol, Sawah Terancam Kekeringan
Sumber :Bendungan Jebol, Sawah Terancam Kekeringan
0 komentar:
Posting Komentar