Bapindo dulu menjadi bank yang khusus membantu proyek pembangunan jangka panjang.
TB Indonesia News - Pemerintah kembali berencana
membentuk bank yang khusus membiayai proyek-proyek infrastruktur. Dulu,
Indonesia pernah mempunyai bank serupa bernama Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo). Sayangnya, bank itu kolaps karena dibobol bos
Golden Key Grup, Eddy Tansil, sebesar Rp1,3 triliun. Edy hingga saat ini
masih dalam buronan.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengungkapkan Bapindo sebagai bank pembangunan yang ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional gagal karena banyak membangun proyek-proyek jangka panjang yang tidak memenuhi syarat.
"Pengalaman masa lalu tidak terlalu berhasil, Bapindo di masa lalu tidak terlalu berhasil membangun proyek jangka panjang, karena tidak memenuhi syarat," kata Darmin Nasution, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.
Namun kata Darmin, kondisi saat itu dan kini telah berbeda jauh. Karenanya BI yakin sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membentuk bank infrastruktur.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengungkapkan Bapindo sebagai bank pembangunan yang ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional gagal karena banyak membangun proyek-proyek jangka panjang yang tidak memenuhi syarat.
"Pengalaman masa lalu tidak terlalu berhasil, Bapindo di masa lalu tidak terlalu berhasil membangun proyek jangka panjang, karena tidak memenuhi syarat," kata Darmin Nasution, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.
Namun kata Darmin, kondisi saat itu dan kini telah berbeda jauh. Karenanya BI yakin sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membentuk bank infrastruktur.
"Saat ini pertumbuhan dan stabilitas ekonomi berjalan baik, di pihak lain rating
utang dan ekonomi kita sudah semakin bagus. Maka semakin terbuka untuk
merumuskan pembiayaan infrastruktur dengan sumber-sumber dana yang jauh
lebih luas," katanya.
Selain itu saat ini BI sebagai bank sentral sudah melakukan pengawasan sektor keuangan yang jauh lebih baik, ditambah beberapa aturan-aturan yang berlaku secara internasional.
Selain itu saat ini BI sebagai bank sentral sudah melakukan pengawasan sektor keuangan yang jauh lebih baik, ditambah beberapa aturan-aturan yang berlaku secara internasional.
Upaya ini dibuat untuk menghindari moral hazard. Sebab untuk
mengembangkan lembaga pembiayaan, bank harus benar-benar dikelola oleh
orang-orang yang profesional.
"Jangan sampai moral hazard muncul, tidak hanya dari nasabah, tapi juga pengelola, pegawai dan pemiliknya," katanya.
Pembangunan bank infrastruktur ini penting apalagi setiap negara telah mempunyai bank infrastruktur seperti China dengan China Developtment Bank. Studi kelayakan bank infrastruktur sendiri saat ini telah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir.
"Tahapnya sudah tidak sekadar studi lagi sebenarnya, namun sudah mulai memperkaya dan mempertajam kira-kira pemilihannya seperti apa, masih tetap banyak, belum tunggal gitu," katanya.
Sum,ber : VIVAnews
Pembangunan bank infrastruktur ini penting apalagi setiap negara telah mempunyai bank infrastruktur seperti China dengan China Developtment Bank. Studi kelayakan bank infrastruktur sendiri saat ini telah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir.
"Tahapnya sudah tidak sekadar studi lagi sebenarnya, namun sudah mulai memperkaya dan mempertajam kira-kira pemilihannya seperti apa, masih tetap banyak, belum tunggal gitu," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar