Ketiga wanita asal Ukraina diamankan kepolisian setempat.
TB Indonesia News - Pertemuan para pemimpin dunia dan
CEO internasional di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di
Davos, Swiss, diwarnai dengan aksi demontrasi dari ketiga orang wanita
asal Ukrania.
Ketiganya terpaksa diamankan kepolisian setempat setelah datang dengan bertelanjang dada dan sempat berhasil menerobos barikade aparat keamanan.
Cuaca yang sangat dingin, tidak membuat ketiganya mengalami masalah ketika harus bertelanjang dada. Terlihat dari salah satu wanita itu menulis di pinggulnya, 'Krisis dibuat di Davos". Mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan 'Pesta para Gangster di Davos.'
"Kami datang ke sini ingin memberi pesan, bahwa kami menjadi miskin karena orang-orang kaya yang kini duduk di gedung itu," kata salah satu demonstran Inna Schewcenko.
Para demonstran itu juga menuntut adanya persamaan hak bagi kaum perempuan. "Kami datang ke sana untuk berteriak, menggunakan suara perempuan, tubuh perempuan, untuk menjelaskan bahwa perempuan harus memutuskan juga," katanya.
Para pengunjuk rasa berasal dari gerakan Occupy, yang pertama kali populer dengan protes terhadap praktek-praktek serakah di Wall Street. Kepolisian Swiss sempat mengamankan tiga wanita tersebut, untuk dimintai keterangan.Namun, ketiganya kemudian dilepas kembali. (Sumber: Telegraph) (eh)
Ketiganya terpaksa diamankan kepolisian setempat setelah datang dengan bertelanjang dada dan sempat berhasil menerobos barikade aparat keamanan.
Cuaca yang sangat dingin, tidak membuat ketiganya mengalami masalah ketika harus bertelanjang dada. Terlihat dari salah satu wanita itu menulis di pinggulnya, 'Krisis dibuat di Davos". Mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan 'Pesta para Gangster di Davos.'
"Kami datang ke sini ingin memberi pesan, bahwa kami menjadi miskin karena orang-orang kaya yang kini duduk di gedung itu," kata salah satu demonstran Inna Schewcenko.
Para demonstran itu juga menuntut adanya persamaan hak bagi kaum perempuan. "Kami datang ke sana untuk berteriak, menggunakan suara perempuan, tubuh perempuan, untuk menjelaskan bahwa perempuan harus memutuskan juga," katanya.
Para pengunjuk rasa berasal dari gerakan Occupy, yang pertama kali populer dengan protes terhadap praktek-praktek serakah di Wall Street. Kepolisian Swiss sempat mengamankan tiga wanita tersebut, untuk dimintai keterangan.Namun, ketiganya kemudian dilepas kembali. (Sumber: Telegraph) (eh)
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar